Pentingnya partisipasi publik dalam mengawasi APBD untuk menciptakan pengelolaan anggaran daerah yang transparan.
Sering kita dengar bahwa pengelolaan APBD itu rumit dan hanya bisa dipahami orang pemerintahan. Kita mungkin pikir APBD tidak ada hubungannya dengan kehidupan kita.Â
Tapi sebenarnya, APBD itu milik kita semua. Uang yang digunakan untuk buat jalan, sekolah, rumah sakit, itu berasal dari pajak yang kita bayar.Â
Kita juga punya hak untuk tahu dan ikut mengawasi penggunaannya. Bagaimana kita bisa ikut mengawasi uang itu?
Rendahnya Partisipasi Publik Adalah Alarm Demokrasi Daerah
Menurut Unkris.ac.id (2025), partisipasi publik Indonesia dalam mengawasi APBD cuma 24 dari 100. Ini sangat rendah dibandingkan dengan negara lain.Â
Angka ini menunjukkan kita masih kurang aktif dalam mengawasi uang daerah. Kalau partisipasi kita rendah, banyak celah buat penyalahgunaan uang, korupsi, atau pemborosan yang merugikan kita semua.
Contohnya bisa dilihat di Tenayan Raya seperti yang dijelaskan di bpktenayanraya.com (2025). Di sana, cuma 20% masyarakat yang terlibat dalam pengawasan APBD.Â
Bayangkan dari seratus orang, cuma 20 yang tahu. Yang lain? Mereka tidak tahu atau tidak peduli.Â
Yang lebih parah, meski yang terlibat sedikit. Kontribusi mereka sering cuma di acara formal yang tidak terlalu membantu. Akibatnya, uang daerah sering tidak digunakan dengan benar.
Partisipasi Warga Kunci APBD Akuntabel & Bersih
Kenapa partisipasi masyarakat penting dalam mengawasi APBD?Â