Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Flexing Anak Pejabat, Kepercayaan Publik Kian Rentan

3 Maret 2025   20:00 Diperbarui: 3 Maret 2025   18:27 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi flexing. (Shutterstock/Roman Samborskyi via Kompas.com

Kepercayaan publik terhadap institusi negara itu seperti gelas kaca. Sekali retak, sulit diperbaiki. Kali ini, retaknya datang dari sebuah flexing pesta ulang tahun.  

Beberapa hari terakhir, media sosial ramai membicarakan perayaan ulang tahun Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Rosyanto Yudha Hermawan. 

Acara ini disorot bukan hanya karena digelar di Auditorium Polda Kalsel, tetapi juga karena dianggap mewah di tengah imbauan hidup sederhana bagi pejabat negara.

Parahnya, unggahan media sosial yang diduga milik anak Kapolda menampilkan gaya hidup mewah, memicu pertanyaan publik tentang sumber kekayaannya.  

Polda Kalsel kadung meredam polemik dengan menyatakan bahwa acara tersebut hanyalah syukuran, doa bersama, dan santunan anak yatim. 

Tapi dalam dunia digital yang serba transparan, penjelasan ini tidak mempan. Jika sesuatu telah terpampang mewah, publik tentu akan memvonis mewah. 

Terlebih pada situasi ekonomi yang sulit sekarang, persepsi semacam ini menjadi bom waktu yang meledakkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.  

Bukan Soal Pesta, tapi Soal Ketimpangan  

Sebenarnya, masyarakat Indonesia tidak asing dengan pejabat yang hidup dalam kemewahan. Tapi ada perbedaan besar antara 'kaya tapi slow bae' dan 'kaya tapi rese'.  

Ketika harga kebutuhan pokok naik dan banyak orang harus bekerja lebih keras untuk sekadar bertahan hidup hari ini, kemewahan pejabat negara menjadi isu sensitif. 

Apalagi jika pejabat tersebut berasal dari institusi yang tugasnya menegakkan hukum dan menjaga ketertiban. Polisi bukan sekadar aparatur sipil, mereka adalah simbol keadilan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun