Jakarta menghadapi banjir sejak dulu, dengan upaya yang terus berkembang antara tantangan dan solusi yang bertahan.
Jakarta, (mantan) ibu kota Indonesia yang dikenal sebagai pusat segala aktivitas, memiliki sisi gelap yang sering menjadi momok bagi warganya, yaitu banjir.Â
Setiap tahun, kita sering mendengar tentang genangan air yang menguasai jalan-jalan, mengganggu aktivitas, bahkan menelan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang besar.Â
Tetapi tahukah kamu bahwa Jakarta sudah berjuang melawan banjir ini sejak zaman dulu?Â
Masalah yang kita hadapi sekarang bukanlah masalah baru, melainkan hasil dari perjalanan panjang yang dipenuhi dengan upaya-upaya yang kadang berhasil, kadang gagal.
Sejarah Jakarta dan Banjir
Jakarta, atau dulu dikenal dengan nama Batavia, bukanlah kota yang terlahir sebagai ibu kota modern. Sejak awal pembentukannya, Jakarta dibangun di atas rawa-rawa dan daerah aliran sungai.Â
Bisa dibayangkan, sebuah kota yang dibangun di atas tanah yang mudah tergenang pasti memiliki tantangan besar terkait pengelolaan air.Â
Sejarah mencatat bahwa sejak masa Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-5, masyarakat sudah mulai melakukan upaya pengelolaan air, termasuk menggali kanal-kanal untuk mengalirkan air ke tempat yang lebih aman.
Pada masa kolonial Belanda, pemerintah kolonial mulai memperkenalkan sistem drainase dan kanal besar untuk mengatasi banjir yang sering melanda Batavia.Â
Namun, meski berbagai upaya dilakukan, masalah banjir tetap ada.Â