Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jakarta dan Perjuangannya Melawan Banjir

4 Februari 2025   18:00 Diperbarui: 3 Februari 2025   23:48 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi banjir jakarta. (KOMPAS/DIDIE SW)

Jakarta menghadapi banjir sejak dulu, dengan upaya yang terus berkembang antara tantangan dan solusi yang bertahan.

Jakarta, (mantan) ibu kota Indonesia yang dikenal sebagai pusat segala aktivitas, memiliki sisi gelap yang sering menjadi momok bagi warganya, yaitu banjir. 

Setiap tahun, kita sering mendengar tentang genangan air yang menguasai jalan-jalan, mengganggu aktivitas, bahkan menelan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang besar. 

Tetapi tahukah kamu bahwa Jakarta sudah berjuang melawan banjir ini sejak zaman dulu? 

Masalah yang kita hadapi sekarang bukanlah masalah baru, melainkan hasil dari perjalanan panjang yang dipenuhi dengan upaya-upaya yang kadang berhasil, kadang gagal.

Sejarah Jakarta dan Banjir

Jakarta, atau dulu dikenal dengan nama Batavia, bukanlah kota yang terlahir sebagai ibu kota modern. Sejak awal pembentukannya, Jakarta dibangun di atas rawa-rawa dan daerah aliran sungai. 

Bisa dibayangkan, sebuah kota yang dibangun di atas tanah yang mudah tergenang pasti memiliki tantangan besar terkait pengelolaan air. 

Sejarah mencatat bahwa sejak masa Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-5, masyarakat sudah mulai melakukan upaya pengelolaan air, termasuk menggali kanal-kanal untuk mengalirkan air ke tempat yang lebih aman.

Pada masa kolonial Belanda, pemerintah kolonial mulai memperkenalkan sistem drainase dan kanal besar untuk mengatasi banjir yang sering melanda Batavia. 

Namun, meski berbagai upaya dilakukan, masalah banjir tetap ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun