Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Revitalisasi Pasar Gagal Ramai, Ini Sebabnya

22 Januari 2025   14:54 Diperbarui: 23 Januari 2025   11:48 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa penelitian, seperti yang dipublikasikan dalam jurnal terbitan UNDIP dan Unismuh, menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam revitalisasi pasar. 

Pendekatan ini mencakup subsidi sewa, peningkatan kualitas layanan dan fasilitas pasar, pelatihan manajemen bagi pedagang, serta promosi pasar untuk menarik konsumen.

Dukungan Kebijakan: Mendorong Daya Saing Pasar

Selain itu, pemerintah juga perlu mengeluarkan kebijakan yang mendukung penguatan daya saing pasar tradisional. Misalnya, dengan memberikan insentif pajak atau subsidi bagi pedagang kecil, serta mempermudah akses mereka ke modal usaha. 

Seperti yang diungkapkan oleh Kementerian Perdagangan RI dalam siaran persnya, revitalisasi pasar rakyat bertujuan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. 

Hal ini juga didukung oleh pemberitaan Antara yang mengabarkan tentang revitalisasi pasar di Bogor yang memberikan lapak penjualan gratis bagi pedagang.

Kesimpulan

Revitalisasi pasar tradisional seharusnya tidak hanya sekadar membangun gedung baru, tetapi juga memberdayakan pedagang dan meningkatkan daya tarik pasar bagi konsumen. 

Pendekatan yang holistik dan kebijakan yang tepat sasaran sangat dibutuhkan agar pasar tradisional dapat tetap eksis dan menjadi bagian penting dari perekonomian Indonesia.

*** 

Referensi:

  • Yudhistira, Bhima. “Benarkah Toko Online Biang Kerok Banyak Pasar Sepi? Baca Dulu Nih.” Detik Finance, 23 Feb. 2023, [https: //finance. detik. com/berita-ekonomi-bisnis/d-6964366/benarkah-toko-online-biang-kerok-banyak-pasar-sepi-baca-dulu-nih]. Diakses 19 Nov. 2024.
  • “Ketika Pasar Hasil Revitalisasi Tetap Saja Sepi, Apa Solusinya?” Tirto.id, [https: //tirto. id/ketika-pasar-hasil-revitalisasi-tetap-saja-sepi-apa-solusinya-g7wH]. Diakses 19 Nov. 2024.
  • Pratama, Feby Dwi. “Terungkap Penyebab Sepinya Pengunjung Pasar Tradisional.” Detik Finance, 18 Okt. 2024, [https: //finance. detik. com/berita-ekonomi-bisnis/d-7680423/terungkap-penyebab-sepinya-pengunjung-pasar-tradisional]. Diakses 19 Nov. 2024.
  • Wardhani, Lucia Dwi, and Erni Setyowati. “Pengaruh Revitalisasi Pasar Tradisional Terhadap Peningkatan Pendapatan Pedagang (Studi Kasus Pasar Peterongan Kota Semarang).” Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, vol. 12, no. 3, 2016, hal. 263-72, [https: //ejournal. undip. ac. id/index. php/pwk/article/download/17644/12565].
  • Syamsuddin, and Muhammad Agung. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Pasar Tradisional Pangkep.” Jurnal Economix, vol. 6, no. 1, 2018, [https: //journal. unismuh. ac. id/index. php/jeb/article/download/2154/pdf].
  • https: //digilibadmin. unismuh. ac. id/upload/4852-Full_Text. pdf
  • “Kemendag: Revitalisasi Pasar Rakyat untuk Perkuat Ekonomi Kerakyatan.” Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, 18 Sept. 2017, [https: //www. kemendag. go. id/berita/siaran-pers/kemendag-revitalisasi-pasar-rakyat-untuk-perkuat-ekonomi-kerakyatan]. Diakses 19 Nov. 2024.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun