Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Geotermal Indonesia Menggelegak, Potensi Besar Siap Dimanfaatkan

14 November 2024   15:14 Diperbarui: 14 November 2024   15:16 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Manggarai, NTT. (KOMPAS/PRIYOMBODO) 

Saya sering mendengar tentang potensi besar Indonesia dalam hal sumber daya alam. Kita tahu, negara ini kaya akan berbagai jenis energi, mulai dari minyak, gas, hingga batu bara. 

Tapi, ada satu yang sering terlupakan atau kurang dibahas, yakni energi panas bumi atau geotermal. Padahal, menurut data terbaru yang disampaikan oleh Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Indonesia memiliki potensi geotermal sebesar 23,5 gigawatt. 

Tapi sayangnya, dari jumlah itu, kita baru memanfaatkan sekitar 2,59 gigawatt saja. Ini jelas peluang besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Potensi Besar di Pulau-Pulau Utama

Kalau kita bicara soal geotermal, lokasinya tidak sembarangan. 

Menurut informasi dari The Conversation, sebagian besar potensi ini ada di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, dua pulau dengan populasi terbesar di Indonesia. Ada juga potensi di Sulawesi dan beberapa bagian timur serta barat Indonesia. 

Jadi, secara geografis, kita sudah sangat diuntungkan. Tapi kenapa pemanfaatannya masih sangat minim?

Jawabannya mungkin ada pada birokrasi dan investasi yang stagnan. 

Pemerintah memang sudah berencana mempercepat pengembangan energi ini dengan menggabungkan berbagai peraturan dan mempercepat prosedur perizinan. Tapi apakah itu cukup? Saya rasa tidak.

Tantangan Investasi dan Birokrasi

Di sinilah letak masalah utamanya. Menurut saya, percepatan regulasi memang penting, tapi tanpa insentif konkret untuk menarik investor, rasanya sulit bagi pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emissions pada 2060. 

Investor butuh kepastian. Bukan hanya soal regulasi yang dipercepat, tapi juga jaminan keuntungan jangka panjang. 

Kalau kita lihat dari sejarahnya, banyak proyek energi terbarukan di Indonesia yang terhambat karena masalah birokrasi yang berbelit-belit dan kurangnya dukungan finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun