Mohon tunggu...
Aidatus Saadah
Aidatus Saadah Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa IAIN JEMBER

Kembangkan sikap untuk selalu menjadi lebih baik. Membuat perbedaan yang kecil dalam tindakan akan menghasilkan perbedaan yang besar dalam hasil yang diperoleh. Keep Spirit!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Globalisasi dan Pendidikan Era 4.0

2 November 2020   14:00 Diperbarui: 2 November 2020   14:03 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dosen Pengampu : Bahrul Munib, SH.I.M.Pd.I

Nama : Aidatus Sa'adah

NIM : T20191089

Prodi/Kelas : PAI A2

Mata Kuliah : Sosiologi pendidikan

A. Globalisasi

Berbicara mengenai globalisasi. Globalisasi disini berasal dari kata "global" dan "sasi". Istilah "global" ini mengacu pada lintas batas dan universal, sedangkan istilah "sasi" ini mengacu pada proses transformasi. Oleh karena itu, secara singkat globalisasi dapat diartikan sebagai proses perubahan sosial dalam skala lintas batas. 

Adapun ciri-ciri dari globalisasi yakni meliputi :

-Perubahan konsep ruang dan waktu
-Ketergantungan pasar dan produksi ekonomi antar        negara
-Peningkatan interaksi budaya, dan
-Semakin banyak masalah persendian.

Adanya globalisasi ini akan berdampak positif dan negatif. Adanya globalisasi disini telah memberikan banyak dampak bagi kehidupan. Salah satu dari perubahan yang paling menonjol pada abad ini yakni adalah Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 ini merupakan digitalisasi yakni hampir semua proses bisnis (ekonomi digital, kecerdasan buatan, big data, robot) dan dampaknya terhadap sumber daya manusia dan permintaan ini membutuhkan keahliannya. Revolusi Industri 4.0 memang tidak bisa dihindari, apalagi pencegahan. 

Adapun ciri utama dari industri 4.0 adalah dengan adanya teknologi discruptif, dengan begitu cepat dan sigap sehingga menimbulkan ancaman terhadap perubahan besar dalam industri dan ukuran perusahaan, ukuran perusahaan saat ini juga tidak perlu terlalu besar. Besar, tetapi perusahaan harus "menjaganya tetap gesit" saat menggunakannya.

B. Pendidikan

Pendidikan disini berasal dari bahasa Yunani yakni "pendidik terjemahan" yang artinya ialah seorang pemuda yang bertanggung jawab dalam menyekolahkan anak serta menjaga moralitas dan disiplinnya Hakikat Pendidikan yang meliputi: teori, praktek, dan norma. Selain itu, ilmu pendidikan juga memiliki guru, siswa dan metode. 

Pendidikan juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap seseorang. Sikap, sudut pandang dan keterampilan seseorang sebelum menerima pendidikan dibatasi, yang secara bertahap akan meningkat karena pengetahuan dan perkembangan pengetahuan. Kecerdasan dan otak akan memproses dengan benar akan semua informasi yang tersedia untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada dan memberikan pengetahuan kepada orang lain.

Tujuan dari pendidikan adalah tugas utama merancang, membuat program, dan mengevaluasi pendidikan.

Adapun fungsi dari pendidikan disini yakni pendidikan dalam pengertian mikro ialah (secara sadar) dapat membantu perkembangan fisik dan mental peserta didik. Sedangkan pada tataran makro, fungsi pendidikan adalah sebagai pengembangan diri, kewarganegaraan, kebudayaan dan pembangunan nasional.

Adapun fungsi lain dari adanya ilmu pendidikan yakni:
-Menambah wawasan keilmuan
-Menguatkan iman dan memperkaya pandangan anak didik tentang sumber kehidupan manusia
-Memberikan keterampilan hidup
-Mencerdaskan anak didik
-Membentuk akhlak mulia
-Membentuk manusia yang memiliki kepedulian sosial
-Mengembangkan Lembaga pendidikan

Penggunaan teknologi dan informasi juga terkait dengan pendidikan. Pendidikan 4.0 adalah penggunaan dari teknologi jaringan dalam proses pembelajaran. Ini merupakan respons terhadap Revolusi Industri 4.0, di mana orang-orang itu berusaha untuk menyelaraskan mesin, dan manusia untuk menemukan inovasi baru. Adapun Komponen dalam Pendidikan 4.0 yakni terdiri dari tiga komponen utama yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah. Komponen seluler meliputi sistem komunikasi, kolaborasi, literasi digital, dan teknologi.

Pendidikan 4.0 bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi jaringan fisik dan non-fisik ke dalam pembelajaran, sedangkan Education 4.0 memungkinkan peserta didik untuk menghadapi tantangan digital secara langsung. Education 4.0 juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan revolusi industri keempat, yang berupaya menyelaraskan manusia dengan mesin untuk menemukan solusi dan inovasi baru.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia ini digaungkan oleh Revolusi Industri 4.0 yang merupakan terobosan lanjutan dalam globalisasi. Revolusi Industri 4.0 atau yang biasa dikenal dengan revolusi digital ini memungkinkan adanya digitalisasi di segala aspek. Selain itu, juga terdapat metode teknologi baru yang menggabungkan dunia fisik dan dunia digital. Dari sini, dengan mengubah cara aktivitas ini manusia juga harus berubah. Perubahan tersebut juga berdampak pada bidang pendidikan. Revolusi 4.0 secara tidak langsung mengubah pandangan pendidikan saat ini.
Sederhananya, pengertian pendidikan adalah suatu proses yang mengubah sikap dan perilaku seseorang atau suatu kelompok agar menjadi manusia dewasa melalui pengajaran dan pelatihan. 

Pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan kecepatannya sendiri. Selain itu juga sangat bermanfaat bagi siswa untuk mengenal dan mendalami ilmu dan keterampilan serta memanfaatkan internet sebagai sarana pembelajaran yang berkelanjutan.

Dunia pendidikan pada era revolusi industri saat ini berada pada era pengetahuan (knowledge age), dan pengetahuan berkembang sangat pesat. Akselerasi ilmu pengetahuan yang semakin banyak didukung dengan penerapan media digital dan teknologi yang disebut dengan information superhighway. Kegiatan belajar pada era pengetahuan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan pada era pengetahuan. Materi pembelajarannya pun harus memberikan desain yang lebih realistis untuk menghadapi tantangan, dimana siswa dapat berkolaborasi untuk menciptakan solusi atas permasalahan kurikulum. Pemecahan masalah akan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawaban, kemudian mereka dapat menggunakan sumber informasi yang tersedia untuk mencari solusi dari masalah dalam pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun