Globalisasi adalah proses sosial yang menghapus batas geografis antar komunitas di seluruh dunia. Melalui globalisasi, hubungan antar wilayah yang jauh menjadi lebih mudah. Di satu sisi, globalisasi memberikan keuntungan. Namun di sisi lain, dapat muncul tantangan karena adanya nilai-nilai yang tidak sejalan. Maka, kita perlu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengatasi gelombang globalisasi yang terus berkembang.
b. Masuknya budaya asing ke Indonesia
Kemudahan dalam komunikasi dan transportasi memungkinkan budaya luar masuk ke Indonesia dengan mudah. Selain itu, perkembangan tren digital juga berperan dalam masuknya budaya asing. Hal ini bisa menjadi tantangan karena budaya tersebut seringkali tidak sejalan dengan nilai-nilai lokal. Kita bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam merespons masuknya budaya asing, menggunakan Pancasila sebagai panduan dalam memilih tren digital, khususnya yang berasal dari luar. Sebagai masyarakat Indonesia, kita juga harus melestarikan budaya lokal. Pancasila dapat membantu menyeimbangkan antara memperkaya budaya kita dengan elemen positif dari budaya luar.
c. Penggunaan teknologi yang bebas
Di zaman digital saat ini, setiap individu memiliki kebebasan untuk menggunakan teknologi yang ada di sekitarnya. Kebebasan ini dapat disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan kebencian. Selain itu, kebebasan akses teknologi berpotensi menyebabkan banyak akun pemerintah menjadi target peretasan. Nilai-nilai Pancasila dapat menjadi pedoman etis dalam menggunakan teknologi agar tidak merugikan orang lain maupun masyarakat. Teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti membangun komunitas online yang positif yang mendukung nilai-nilai Pancasila, serta mengintegrasikan pendidikan Pancasila dalam program literasi digital.
d. Penyebaran berita bohong
Saat ini, banyak orang mengakses berita melalui media sosial karena memudahkan mereka mendapatkan informasi dengan cepat. Namun, ada juga pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan media sosial, seringkali dengan menyebarkan berita bohong untuk memecah belah masyarakat. Penyebaran hoaks sangat bertentangan dengan yang tertuang dalam sila ketiga Pancasila mengenai persatuan. Kita perlu mengedukasi diri sendiri untuk tidak ikut menyebarkan berita palsu atau hoaks.
e. Tidak adanya kesadaran menjaga nilai Pancasila
Seperti yang kita ketahui, Pancasila memiliki lima nilai dasar, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kurangnya kesadaran di kalangan masyarakat akan tanggung jawab mereka dalam menjaga nilai-nilai Pancasila serta kurangnya pemahaman mengenai hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk diterapkan di era digital. Untuk mengatasinya, pemahaman akan nilai-nilai Pancasila harus diperkuat melalui kurikulum pendidikan di sekolah. Pendidikan Pancasila sangat penting untuk membangun generasi muda yang bertanggung jawab dan beretika.generasi muda dalam sikap bertanggung jawab dan beretika.
3. Pengaruh Nilai-nilai pancasila terhadap Sikap Bertanggung jawab dan beretikaÂ
Di era digital yang terus berubah ini, nilai-nilai Pancasila semakin vital untuk membantu mengarahkan etika sosial. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia membentuk perilaku masyarakat dan ikatan sosial. Dalam konteks modern, nilai-nilai Pancasila mengantarkan dampak yang signifikan terhadap etika sosial, terutama dalam aspek-aspek kunci seperti toleransi, keadilan, serta semangat kebersamaan. Pertama-tama, Pancasila memainkan peranan yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang dapat memahami serta menerapkan nilai-nilai toleransi di era digital saat ini. Konsep ketuhanan yang Maha Esa menekankan pentingnya menghormati berbagai keyakinan. Di tengah kemajuan teknologi yang memberikan akses informasi dengan mudah, Pancasila memiliki tanggung jawab krusial dalam meredakan konflik dan memperkuat sikap saling menghargai di dunia digital di mana perbedaan pendapat dan kepercayaan dapat tumbuh dengan cepat.