Pilihan perokok berumur panjang seharusnya dilihat dengan lebih arif berdasarkan persfektif sosio-kebudayaan yang berkembang dilingkungan hidup mereka. Pihak yang berbeda pandangan, seperti pemeritah, lembaga keagamaan dan komunitas anti rokok semestiya tak gampang menyalahkan sebuah pola hidup.
Sangat tak elok, apabila salah satu pihak mengaku bahwa pandangan hidup kita lebih baik dari seroang perokok. Bukankah sesama warga Indonesia telah mengakui berbeda-beda, tetapi tetap satu tujuan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!