Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mereka Inovator yang Melibas Para Pionir

29 Agustus 2017   22:20 Diperbarui: 30 Agustus 2017   07:06 3805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, sumber foto, matamekanik.com

Untuk menjadi hebat tidak harus menjadi pionir di bidangnya. Kisah Steve Jobs, Bill Gates, Mark Zuckerberg, atau Larry Page bisa kita dijadikan pelajaran. Seperti apa ceritanya, yuk kita simak kisah kreatif mereka.

Dalam buku berjudul The Myths of Innovation (2010) karangan Scott Berkun disebutkan, inovasi melibatkan lebih dari sekedar ide-ide besar. Meminjam kata penemu legendaris Thomas Alfa Edison, keberhasilan penemuan hanya satu persen berkat ide -- bisa juga bakat. Sisanya atau 99 persen karena kerja keras (keringat).

Kita bisa bekaca pada Apple ddan Google, dua raksasa teknologi yang sukses mengubah wajah dunia. Baik Steve Jobs, si pendiri Apple maupun Larry Page, sang pendiri Google, mereka bukanlah pionir di bidangnya. Namun karena gigih berinovasi, produk mereka jauh lebih sukses ketimbang produk-produk sang pionir.

Google, bukanlah mesin pencari informasi pertama. Ada Archie besutan Alan Emtage sebenarnya yang berhak atas sebutan tersebut. Selain itu, sebelum Google lahir, di dunia maya sudah bertebaran search engine macam Magellan, Hotbot, Yahoo dan Alta Vista. Namun mereka masih menampilkan berdasarkan urutan abjad atau memberikan data yang belum terinci.

Page yakin, jika bisa berinovasi menciptkan sebuah mesin pencari yang lebih baik, yakni pencarian berdasarkan popularitas sebuah situs daripada situs yang lain, dia akan sukses besar. Hanya, perjuang yang tidak mudah. Page yang sedang menyelesaikan program doktornya di Univesitas Stanford mesti bisa mengumpulkan sejumlah website di dunia maya yang jumlahnya miliaran ke komputernya. Dosen pembimbingnya sampai geleng-geleng kepala. Mustahil!

Hingga pada periode 1996, Page mengajak sobat karibanya, Sergey Brin untuk membuat proyek yang mustahil itu. Setahun kemudian Page menluncurkan mesin pencari bernama BackRub. Saat itu pula mesin pencari idaman-idaman Page mulai mencapai titik terang. Hal yang disebut mustahil ternyata bisa direalisasikan dengan kegigihan.

Namun dia merasa nama tersebut kurang sip. Namun setelah berhari-hari berdiskusi, baru muncullah nama "Gogola". Artinya, bilangan 1 diikuti oleh 100 angka nol. Pada malam harinya, page menuliskannya di papan tulis menjadi "Google", akhirya nama yang salah tulis ini yang dipakai.

Page dan Brin lalu menawarkan Google ke Yahoo dan Alta Vista. Tapi ditolak mentah-mentah. Keduanya hampir putus asa sampai akhirnya bertemu, Andy Bechtosheim, sang innovator teknologi. Dengan suntikan dana dari Andy, mereka kemudian mendrikan Google Inc. Dan apa yang terjadi? Saat ini Google sukses mengerus Yahoo. Mereka menguasai 80 persen pasar dari nilai aset AS 248 miliar atau berkisar Rp 2.392 triliun. Wow menarik bukan?

Euforia tablet

Kisah serupa juga berlaku juga dengan komputer tablet. Konsep tablet modern sebenarnya sudah dikembangkan oleh Alan Kay dan Xerox pada 1968. Nama produknya Dynabook. Produk-produk lain pun menyusul. Sebut saja Gripad besutan AST) Personal Data Assistant pada 1990-an), hingga Compaq tablet pada 2000-an. Namun, tidak ada satu pun yang bisa menguncang dunia.

Sampai pada tahun 2010, Steve Jobs memperkenalkan produknya yakni, iPad ke publik. Idenya sama dengan tablet-tablet sebelumnya, yakni komputer yang dioperasikan dengan sentuhan layar. Hanya Jobs menamakan sentuhan inovasi saja. Yang juga pernah dilakukan ke produk-produk Apple sebelumnya; mendesain ulang sebuah produk sebelumnya tidak populer menjadi lebih mudah digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun