Festival Kampoeng Wayang Beber #2025 merupakan sebuah perayaan budaya yang meriah dan penuh makna, diselenggarakan untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Wayang Beber, salah satu bentuk seni tradisional yang unik dan bersejarah di Indonesia. Festival ini diadakan dengan serangkaian acara yang melibatkan masyarakat luas, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap warisan budaya lokal.
Rangkaian Acara Festival Kampoeng Wayang Beber diantaranya; Workshop Kepang Janur  Pada hari pertama festival (30/08/25) diadakan workshop Kepang Janur yang diikuti oleh peserta dari berbagai usia. Workshop ini dipandu oleh pengrajin lokal yang berpengalaman dalam menganyam janur.
Peserta belajar teknik-tradisional menganyam janur untuk membuat berbagai hiasan atau dekorasi yang digunakan dalam upacara adat. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan peserta tetapi juga memperkuat hubungan antara generasi dalam melestarikan tradisi.
Penampilan Reog Ponorogo "SINGO SETO SUWITO" Sebagai bagian dari pembukaan festival (31/08/25), grup kesenian Reog Ponorogo "SINGO SETO SUWITO", Penampilan ini memukau penonton dengan kostum yang megah, gerakan dinamis, dan musik yang mengiringi. Reog Ponorogo sendiri merupakan salah satu kesenian tradisional yang terkenal di Jawa Timur, dikenal karena keunikan dan kekuatan ekspresinya.
Acara Inti Rangkaian Prosesi Kirab Ruwatan Wayang Beber adalah sebagai berikut;
Tari Masal "WAYANG BEBER" Dalam acara ini, puluhan  peserta dari berbagai kalangan menari bersama dengan tema Wayang Beber. Tarian ini menggambarkan cerita-cerita yang ada dalam tradisi Wayang Beber, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat. Tari masal ini juga menjadi sarana untuk mengajak masyarakat terlibat langsung dalam perayaan budaya.
Prosesi Ruwatan Wayang Beber, Prosesi ruwatan merupakan bagian penting dari festival ini. Ruwatan dalam konteks Wayang Beber adalah upacara untuk membersihkan atau menyucikan wayang dan juga sebagai simbol pembersihan jiwa. Prosesi ini dilakukan dengan khidmat dan dihadiri oleh masyarakat yang ingin turut serta dalam kegiatan spiritual dan budaya.
Kirab Agung Penyatuan 13 Tanah & Air, Dalam prosesi ini, diadakan kirab yang melambangkan penyatuan antara elemen tanah dan air, yang merupakan simbol keselarasan dan keseimbangan alam dalam budaya lokal. Kirab ini diiringi oleh musik tradisional dan doa-doa, menambah kekhidmatan acara.
Puncak Acara, Pagelaran Wayang Kulit Lakon "WISANGGENI GUGAT" oleh Dalang Ki Sigit Setiawan, S.Sn., M.Sn. Dalang yang berpengalaman ini membawakan cerita yang kaya akan nilai-nilai budaya, filosofi, dan pesan moral. Pagelaran wayang kulit ini dimeriahkan oleh sinden dan gamelan yang mengiringi cerita dengan musik tradisional Jawa. Penonton disuguhi pertunjukan yang memadukan seni narasi, musik, dan visual dalam satu kesatuan yang harmonis.
Festival Kampoeng Wayang Beber #2025 akan digelar pada tanggal 30 dan 31 Agustus bulan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan kekayaan budaya lokal tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pelestarian. Dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan, festival ini memperkuat rasa memiliki terhadap warisan budaya. Selain itu, festival ini juga membuka ruang bagi generasi muda untuk belajar dan mengapresiasi budaya tradisional, sehingga membantu melestarikan kesenian dan budaya lokal di tengah arus modernisasi.
Dengan serangkaian acara yang meriah dan penuh makna, Festival Kampoeng Wayang Beber #2025 menjadi momentum penting dalam pelestarian budaya Wayang Beber dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya. Semoga festival seperti ini dapat terus diselenggarakan untuk memperkuat identitas budaya masyarakat. (af).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI