Mohon tunggu...
Ahmad Humaidi
Ahmad Humaidi Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Mulai Menulis Dari MEDIA NOLTIGA (FMIPA UI), Sriwijaya Post, magang Kompas, Sumsel Post hingga sekarang tiada berhenti menulis... Menulis adalah amalan sholeh bagi diri dan bagi pembaca sepanjang menulis kebenaran dan melawan kebatilan.....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Di Balik Alqaedah dan ISIS Ada Kepentingan

20 Mei 2018   07:37 Diperbarui: 20 Mei 2018   09:10 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Osama bin Laden. Sumber: CNN

Pelaku-pelaku teror di Indonesia atau teroris punya ciri khas tersendiri. Mungkin hanya ada di negeri ini. Mustahil ada di negeri-negeri lainnya di dunia. Terutama sejak kejadian bom Bali pada 2002 semasa Presiden Megawati.

Bom Bali adalah mikro nuklir menurut penyelidik swasta Amerika bernama Joe Vialls. Berbahan plutonium 239 tanpa uranium 238.

Tapi menurut Kapolri Jenderal Dai Bachtiar bom Bali berbahan C4 terdiri dari nitrat, TNT, dan ADX alias karbit.

Hasil racikan dan buatan dari pelaku teror bernama Amrozi yang warga negara Indonesia asli. Pun tidak memiliki latar-belakang pendidikan tinggi teknik rekayasa industri bom ringan dan berat baik keperluan kemanusiaan dan perang.

Bom Bali adalah satu-satunya bom dengan ledakan terbesar dan korban terbanyak dari kalangan warga negara asing khususnya Australia yang ada di Bali atau Indonesia. Ledakan-ledakan bom sesudah bom Bali jauh lebih kecil. Ledakan bom yang terkecil adalah bom Panci di Bandung.

Ledakan bom Bali memunculkan UU Terorisme sebagai payung hukum dan Densus 88 sebagai kesatuan bersenjata untuk memerangi terorisme Indonesia.

Dahulu, semasa Osama bin Laden masih hidup,aksi teror online di Indonesia seringkali dikait-kaitkan pihak kepolisian dengan jaringan Alqaedahnya.

Tapi setelah Osama bin Laden mati setiap pelaku teror di Indonesia tidak lagi dikait-kaitkan dengan Alqaedah melainkan dikaitkan dengan ISIS pimpinan Albaghdadi di Suriah. Begitu pun seterusnya.

Mantan menteri luar negeri Amerika, Hillary Clinton, pun mengakui pemerintah Amerikalah yang menciptakan Osama bin Laden dan Albaghdadi buat kepentingan Amerika.

Intelijen Amerika berperan besar dan sangat menentukan keberadaan Osama bin Laden bersama Alqaedahnya dan Albaghdadi dengan ISIS-nya. Tidak terkecuali menyediakan kebutuhan senjata dan bom serta pelatihan militer agar Alqaedah dan ISIS dapat menjalankan aksi-aksi terornya dari skala kecil hingga besar.

Melalui sepak terjang Alqaedah dan ISIS dengan teror-terornya maka Amerika punya pintu masuk buat mencampuri urusan dalam negeri dari semua negara di dunia. Dikemas dalam bentuk bantuan militer dan keuangan buat mengatasi terorisme dari jaringan Alqaedah dan ISIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun