Setelah Membahas Cerita Lewis Hamilton dan Michael Schumacher, Kali ini kita akan membahas salah satu legenda Formula One yaitu Sebastian Vettel seorang Pembalap dari Jerman yang meraih Juara Dunia sebanyak Empat Kali di Tahun 2010 sampai 2013, Mari kita ikuti ceritanya dari Awal Hingga dia Pensiun.
-Awal Mula: Anak Frankfurt yang Penuh Ambisi
Sebastian Vettel lahir pada 3 Juli 1987 di Heppenheim, Jerman. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan minat besar pada dunia balap. Go-kart menjadi awal perjalanannya menuju puncak dunia Formula 1. Dengan tekad dan dukungan keluarga, Vettel menapaki tangga karier yang penuh tantangan: dari kejuaraan junior hingga akhirnya direkrut sebagai pembalap penguji oleh BMW Sauber.
Namun, dunia mengenalnya secara luas ketika ia membalap untuk Toro Rosso (kini Racing Bulls) dan mencetak kemenangan sensasional di GP Italia 2008 di Sirkuit Monza. Kemenangan itu menjadikannya pemenang termuda dalam sejarah F1 pada saat itu, sebuah pencapaian yang mencuri perhatian dunia.
-Era Keemasan Bersama Red Bull Racing
Vettel kemudian direkrut oleh Red Bull Racing pada 2009. Bersama tim inilah ia menorehkan sejarah emas. Dalam rentang 2010 hingga 2013, Sebastian Vettel memenangkan empat gelar juara dunia berturut-turut, menjadikannya salah satu pembalap tersukses dalam sejarah F1.
Dominasi Vettel kala itu sangat luar biasa. Gaya membalapnya yang cerdas, presisi dalam mengambil tikungan, serta kemampuan teknis dalam memahami mobil, membuatnya sulit disaingi. Puncaknya adalah musim 2013 ketika ia mencatatkan 9 kemenangan beruntun, sebuah rekor luar biasa yang masih dikenang hingga hari ini, Sampai-sampai ia sampai Pose seperti yang bisa anda lihat dibawah ini yaitu Bowing ke Mobilnya di Sirkuit India pada tahun 2013
-Tantangan dan Transisi: Ferrari & Aston Martin
Pada tahun 2015, Vettel memutuskan untuk mencari tantangan baru dan pindah tim menuju Ferrari, tim legendaris yang belum meraih gelar juara dunia sejak 2007. Meski tidak berhasil membawa gelar juara dunia untuk Ferrari dan juga dirinya sendiri, Vettel tetap menunjukkan kelasnya sebagai pembalap hebat. Ia menjadi pesaing utama Lewis Hamilton yang saat itu sedang dalam PRIME nya dalam beberapa musim dan mencatat kemenangan-kemenangan penting bagi tim kuda jingkrak.
Setelah enam musim bersama Ferrari, Vettel pindah ke Aston Martin pada 2021. Di sana, ia tidak hanya berjuang di lintasan, tetapi juga menjadi mentor bagi pembalap muda dan mulai menunjukkan transformasinya sebagai sosok yang lebih besar dari sekadar pembalap.
-Dari Pembalap ke Aktivis
Di masa-masa akhir kariernya, Vettel mulai dikenal sebagai suara yang vokal untuk isu-isu sosial dan lingkungan. Ia memperjuangkan kesetaraan gender, keberlanjutan, dan perubahan iklim. Dalam beberapa kesempatan, Vettel bahkan turun langsung dalam aksi bersih-bersih di sirkuit, menanam pohon, dan memberi edukasi pada anak-anak sekolah tentang energi terbarukan.
Akhirnya Vettel memutuskan untuk pensiun pada akhir musim 2022 dan tentu saja disambut dengan haru oleh para penggemar. Namun, cara ia berpamitan lewat puisi di Instagram dan kata-kata bijak tentang keluarga dan kehidupan membuat banyak orang tersentuh. Ia menutup kariernya dengan penuh kehormatan, tidak dengan glamor, melainkan dengan ketulusan.
-Warisan Seorang Vettel
Lebih dari sekadar juara, Sebastian Vettel adalah simbol pembalap yang berpikir dan peduli. Ia membuktikan bahwa seseorang bisa menjadi kompetitif tanpa kehilangan hati nurani. Ia menginspirasi generasi muda untuk tidak hanya mengejar mimpi, tetapi juga menjalani hidup dengan integritas.
Di lintasan, Vettel adalah pejuang. Di luar lintasan, ia adalah panutan. Dan di hati para penggemar F1, ia akan selalu menjadi legenda yang dikenang bukan hanya karena trofinya, tetapi karena nilai-nilai yang ia perjuangkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI