Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Bola

Laga Pembuktian Conte Bersama Chelsea

23 Oktober 2017   20:50 Diperbarui: 23 Oktober 2017   22:00 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chelsea berjuang untuk membuktikan tidak ada lagi kekalahan beruntun ketiga dari Watford Sabtu (21/10). Apalagi kalau mengikuti prediksi data dan fakta laga di Stamford Bridge kemarin, tim yang dipimpin Marco Silva pantas menang.

Prediksi itu hampir saja menjadi nyata di babak pertama dan paruh awal babak kedua, performa Chelsea tertekan dan terus saja melakukan kesalahan. Sempat tertinggal 2-1, The Blues akhirnya tampil sebagai pemenang dalam drama laga enam gol. Gol dari Pedro, Azpilicueta, dan dua dari Michy Batshuayi memastikan Chelsea merebut tiga poin dan kembali ke posisi 4 besar di klasemen sementara.

Menghadapi tim yang mengandalkan striker muda Richarlison, formasi pemain Chelsea kembali ke 3-4-3 setelah mencoba formasi lain 3-5-2 dan gagal menang melawan Roma. David Luiz sebagai salah satu tiga pilar benteng pertahanan, mampu meredam dribling maupun tandukan Troy Deeney di depan gawang Thibaut Courtois. Antonio Rudiger yang awalnya kerepotan menjaga Richarlison setelah berpindah posisi dengan Cesar Azpilicueta, juga memberikan performa terbaiknya. Tembakan atau giringan bola yang mendekati gawang Chelsea segera diusir jauh-jauh.            

Di sepuluh menit awal babak pertama, Chelsea tampil gugup menghadapi tekanan cepat Watford. Bermain dengan tempo tinggi, dua sayap Watford Richarlison dan Roberto Pereyra berkali-kali membahayakan dua sisi pertahanan Chelsea. Rencana Cesc Fabregas mengumpan langsung ke depan hampir saja gagal karena terus-menerus digedor dengan serangan sayap ini. Marcos Alonso dan Azpilicueta akhirnya juga tidak maksimal menyerang dari sayap. Ketiga pemain itu malah berkonsentrasi membantu pertahanan.    

Di tengah tekanan cepat Watford, Pedro memecah kebuntuan serangan di menit 12. Hazard dari pojok pertahanan lawan, menggiring sebentar bola lalu segera memberikannya ke Pedro yang berdiri bebas tanpa penjagaan ketat. Dari ruang kosong di luar kotak penalti lawan, pemain bernomor punggung 11 menembakkan bola ke sisi jauh bagian atas tiang gawang Gomes. Gol tendangan jarak jauh langsung ke jala lawan ini adalah ciri khas Pedro.        

Selebrasi Pedro seusai membuat gol pertama bagi Chelsea (gettyimages.com)
Selebrasi Pedro seusai membuat gol pertama bagi Chelsea (gettyimages.com)
Balasan gol dari Watford terjadi di tambahan waktu babak pertama. Luiz gagal mengantisipasi lemparan bola dari luar lapangan ke daerah dalam kotak pinalti Chelsea. Tandukannya malah liar membentur kepala Bakayoko lalu muntah ke arah Abdoulaye Doucour. Dengan cepat, Doucour menembak balik bola ke arah gawang. Tim tamu pun menyamakan kedudukan sebelum peluit berbunyi tanda babak pertama berakhir.

Supersub

Memasuki babak terakhir, kedua tim saling serang dengan cepat. Akan tetapi Watford yang terlebih dahulu mendapatkan moment. Richarlison hampir saja menceploskan bola ke gawang Courtois setelah mendapatkan umpan dari sisi kanan.

Selang semenit gawang Chelsea benar-benar kebobolan. Serangan Deeney dari tengah tidak mampu dibendung oleh marking tiga pemain Chelsea. Deeney segera memberikan bola ke Richarlison yang meneruskannya menjadi umpan matang ke Pereyra. Pemain Watford bernomor punggung 37 ini membuat Chelsea tertinggal satu gol di menit 48.  

Momentum masih saja milik The Hornets. Peluang gol hampir saja tercipta dari sundulan Richarlison. Namun Richarlison hanya bisa menyesal di depan gawang, bola malah melebar tidak tepat sasaran.

Kemenangan sesaat Watford ini sementara mengubah data dan fakta. Watford akan menikmati kemenangan beruntun dari Arsenal dan Chelsea, serta posisinya di klasemen sementara naik ke-4 di bawah Tottenham. Sebaliknya, Conte frustasi melihat timnya tertinggal. Bahasa tubuhnya yang biasanya mengintruksikan para pemain harus apa dari pinggir lapangan kini terlihat murung. Di bawah bayang-bayang kekalahan, akhirnya Conte memutuskan mengganti Morata dengan Michy Batshuayi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun