Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Menjinakkan Mobil "Goyang" Nissan Indonesia

28 Oktober 2012   15:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:17 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga Muda Urban Sangat Menyukai Kesan Formal Yang Dibungkus Desain Informal

Nissan Juke terpajang di Deale Nissan M T Haryono Jakarta

Hahaha, tentunya ini bukan mobil "goyang" yang dulu tahun 80 an menjadi fenomena sosial. Ya Fenomena itu sempat terkenal di kalangan pergaulan Jakarta. Lokasi terjadi fenomena itu di tempat rekreasi di pantai utara Jakarta. Pokoknya kalau mau merasakan sensasi "indehoy" karena ada goyangan plus-plusnya, waktu itu datanglah di sore hari lalu bergabung dengan mobil yang lain di pinggir pantai.

Mobil "goyang" di sini atau kata "goyang" bersinonim dengan "Juke" dalam bahasa Inggris. Juke adalah kata kerja (verb) yang berarti: (1). Bergoyang, lebih mirip menari serampangan karena adanya suara musik, dan (2) Bergerak zigzag (Sumber: Definisi Google). Nah ketika kata "Juke" digandengkan di belakang kata "mobil," jadilah ia menjadi frasa yang merujuk pada suatu mobil produk dari PT Nissan Mobil Indonesia (NMI), yaitu Nissan Juke.

Mari mendefinisikan Nissan Juke terlebih dahulu. Nissan Juke adalah kendaraan roda empat ber-type crossover, rakitan dari NMI. Kata kunci untuk memahami apa dan bagaimana Nissan Juke itu adalah crossover. Crossover mengandaikan desain interior dan eksterior mobil yang menggabungkan rancangan Sport Utility Vehicle (SUV) dengan rancangan compact sports car. Dengan kalimat lain, muncul varian baru dari hasil gabungan itu, yaitu  crossover utility vehicle (CUV). Lebih jauh dengan penggabungan ini, CUV Nissan Juke ingin menggaet pribadi atau keluarga muda urban yang ingin tampil sporty pada kendaraannya. Sederhananya, mereka keluarga muda urban sangat menyukai kesan formal yang dibungkus desain informal pada Nissan Juke.

Nah ternyata, kehadiran Nissan Juke memang tepat momentum. Mobil yang dirilis pertama kali Juni 2011 ini berhasil "menggoyang" setidaknya tiga hal. Pertama, "menggoyang" beberapa penghargaan. Kedua, "menggoyang" adrenalin pengendara. Dan ketiga, "menggoyang" puluhan penggemar hingga menjadi Geeks (pecandu). Tiga hal ini yang disebut tepat momentum.

Goyangan Pertama


Bayangkan, kehadiran Nissan Juke baru satu tahun lebih di Indonesia, tetapi sudah mendapat 11 penghargaan. Untuk performa secara keseluruhan, Juke mendapat predikat Best Compact SUV. Itu yang pertama. Penghargaan kedua adalah Indonesian Car of the Year 2011. Sedangkan untuk desain dan berbagai fitur, Juke juga mendapat penghargaan Setir Emas. Ketiga penghargaan itu didapat ketika event Indonesian Car of the Year (ICOTY) 2011.

Penghargaan terus menggalir di tahun 2011. Di acara Indonesia Internasional Motor Show (IIMS), Juke mendapat apresiasi dari para pengunjung berupa mobil paling digemari pilihan pengunjung IIMS 2011. Tidak hanya diakui di media pameran saja, namun Juke juga diapresiasi oleh media jurnalistik khusus otomotif. Dari majalah Car & Tuning Guide, Juke menyabet empat penghargaan sekaligus. Yakni Best 1.300-1.600 cc Engine, Best In Car-Tainment Features, Best New Comer dan Best of The Best.

Lain halnya dari Majalah Mobil-Motor, Juke lagi-lagi mendapat gelar Car of the Year 2011 dalam ajang Auto Bild Award ke-8 yang diadakan oleh Majalah Mobil-Motor. Tiga media jurnalistik-otomotif lainnya tidak mau ketinggalan memberi penghargaan kepada Nissan Juke. Masing-masing media tersebut adalah Tabloid Otomotif, Autocar Indonesia dan majalah Target Car.

Goyangan Kedua

Nah dari 11 penghargaan itu, Juke tentu dinilai atau diukur dari kinerjanya. Penggandaiannya begini, kalau Nissan Juke diberitakan maka judul beritanya sebagai berikut: "Nissan Juke Berhasil Menggoyang Sejumlah Penghargaan Mobil-Motor." Akibat judul berita pertama, muncullah judul berita kedua: "Nissan Juke Menantang Para Pengendara Untuk Bergoyang Bebas." Lalu dari pembuktian judul berita kedua, lahir-lah judul berita ketiga: "Nissan Juke Berhasil Menggoyang Sejumlah Penggemar Kaum Urban."

[caption id="attachment_213566" align="aligncenter" width="640" caption="Melakukan konvoi menuju Sentul untuk menguji performa responsif Nissan Juke"]

1351437946154604401
1351437946154604401
[/caption]

Dengan kalimat lain, arti "goyangan kedua" ini merujuk pada kinerja Nissan Juke yang mendukung performa responsif atau lincah di jalan on the road. Jalan on the road mengandaikan jalanannya kaum urban (seperti jalanan Jakarta) yang penuh halang rintang berupa sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat beserta perilaku para pengendaranya. Nah oleh karena itulah, Juke hadir agar tantangan di jalanan on the road teredam atau teratasi.

Pertanyaannya adalah, apa saja fitur Juke sehingga dapat mendukung performa responsif atau lincah di jalan on the road? Fitur pertama, mesin HR15DE dengan dual injector generasi terbaru. Fungsi fitur ini berguna untuk menghemat bahan bakar walau Juke dipacu dalam akselarasi bertenaga tinggi lalu tiba-tiba rendah atau sebaliknya atau terus-menerus dipacu tinggi-rendah.

Fitur kedua yang tertanam dalam Juke adalah XTRONIC CVT. Guna fitur ini berfungsi sebagai peredam hentakan ketika pengendara ingin berakselarasi tinggi-rendah dengan cara memindahkan gigi kendaraan. Fitur terakhir adalah sub-frame pada suspensi bagian depan Juke. Tujuan adanya fitur ini agar pada saat Juke bermanuver, pengendaranya tetap merasa nyaman atau tidak terganggu oleh gerakan manuver itu.

Jangan khawatir, ketiga fitur tersebut tidak perlu repot-repot dihidupkan atau dipadu-badankan oleh pengendara secara manual. Juke sudah menyediakan fitur Integrated Control System (I-CON). Dapat ditebak, fitur ini menyediakan tiga pilihan mengendarai secara otomatis.  Ketiga pilihan tersebut adalah Normal, Sport dan Eco. Kalau pengendara ingin memacu kendarannya dengan akselerasi tinggi, pilihlah mode Sport. Sedangkan kalau pengendara ingin menghemat bahan bakar pada saat berkendara, pilihlah mode Eco. Nah kalau yang mode Normal, pengendara dapat memilihnya jika situasi jalan tidak ada gangguan.

Goyangan Ketiga

Nah dari sejumlah fitur yang mendukung performa responsif atau lincah di jalan on the road ini, Nissan Juke berhasil menggoyang (baca: Menjaring) sejumlah penggemarnya sehingga menjadi pecandu (Geeks) Juke. Tidak main-main, baru berjalan satu tahun lebih, para Geeks sudah berjumlah hampir 600 orang. Mereka tergabung dalam Nissan Juke Indonesia Association (NJIA). Untuk tulisan lebih lengkapnya dalam mengulas NJIA, baca tulisan penulis di "Sehari Bersama Geeks Crossover Nissan".

Untuk mengetahui mengapa para anggota NJIA sangat menyukai Juke, mari lihat apa kata Rafi, salah-satu anggota NJIA yang mobil Jukenya paling oke dalam modifikasi: "Rata-rata anggota NJIA suka Juke karena mesin dan modelnya yang sporty serta mudah dimodifikasi." "Kalau saya suka Juke karena mobil koboi, maksudnya dari semua umur bisa menggunakan Juke asal bisa mengendarai. Jadi Juke ini tidak untuk umur tertentu," Kalau testimoni ini berasal dari temannya Rafi di NJIA. Dua testimoni itu penulis dapatkan sendiri ketika acara Nissan Juke Indonesia Association First Anniversary di Taman Budaya, Sentul City, Bogor pada hari Minggu (21/10).

Eco Driving

Jadi, diharapkan ketika adanya tepat momentum itu, dua "goyangan" (petama dan ketiga) dari Nissan Juke akan bertambah liar (baca: berkembang). Dengan kalimat lain, penghargaan untuk Juke dan anggota NJIA makin meningkat. Sedangkan untuk goyangan kedua, harus ada semacam kendali dari pengendara sendiri agar Juke yang kinerjanya responsif menjadi liar tak terkendali di jalan.

Untuk itulah pengendara Nissan Juke sangat perlu mengetahui teori dan praktek bagaimana cara mengendarai mobil yang aman di jalan. Apalagi untuk Nissan Juke yang responsif, diperlukan cara menjinakkan ego pengendara yang labil di jalan. Cara mengendarai mobil yang aman di jalan disebut juga dengan eco driving. "Jadi diharapkan dengan melakukan teknik eco driving akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan bahan bakar, mengurangi tingkat polusi udara yang terjadi serta yang paling penting untuk keselamatan diri pengendara," papar Caraka Heru Prabowo, Profesional Trainer dari Indonesia Defensive Driving Center (IDDC). Paparan ini penulis dapatkan masih di acara yang sama yaitu Nissan Juke Indonesia Association First Anniversary.

Teknik eco driving sendiri adalah teknik berkendara dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar defensife driving dan safety driving. "Ada 11 tips bisa dilakukan dari semua prinsip dasar defensife driving dan safety driving. Sebagai contoh yang pertama, pastikan kondisi mesin prima. Periksa mesin kendaraan secara rutin apalagi ketika hendak berkendara," tutur Caraka. Selanjutnya tips yang kedua adalah jaga putaran mesin. Maksudnya, ketika ingin melakukan akselerasi pastikan pedal gas terinjak dengan halus, jangan menginjaknya secara kasar atau tiba-tiba.

"Kemudian, jangan tidak melakukan segala sesuatunya secara kasar. Misal seperti ketika tahu ada kendaraan lain yang ingin berhenti di depan mobil pengendara, pengendara langsung mengurangi tekanan gas perlahan-lahan daripada melakukan pengereman." Kata Caraka dalam menerangkan tips ketiga eco driving. Gunakan Engine Braking, itulah cara keempat menurut Caraka. Lebih jauh, ternyata menggunakan engine brake akan membuat pengunaan bahan bakar akan berkurang.

"Lalu jangan lupa diyakinkan tekanan angin sesuai dengan informasi yang tertera pada kendaraan," Masih tetap dari Caraka dalam hal menerangkan saran kelima. Untuk yang keenam dari tips eco driving adalah pada saat melakukan pengisian bahan bakar, lakukan di SPBU yang terjamin kualitasnya. Dalam hal ini, pastikan bahan bakar yang dibeli itu sesuai dengan kualitas terbaik. "Kemudian sesuaikan kondisi mobil dengan keadaan lingkungan sekitar. Misal pada saat liburan atau memasuki daerah wisata yang sejuk, pastikan AC mobil dimatikan seembari jendela depan mobil dibuka untuk mendapatkan udara segar." Ujar pria berkacamata ini dalam menerangkan tips ketujuh.

Caraka mengutarakan cara kedelapan berkaitan dengan mengoperasikan gigi transmisi secara ideal. Lebih jauh, cara terbaik mengemudi untuk menghemat BBM adalah dengan melakukan pepindahan gigi transmisi di antara 1.500-2.500 rpm dan dengan akselarasi yang halus. "Gunakan momentum misal dalam kondisi mendekati persimpangan yang padat lalu lintasnya, angkat kaki dari pedas gas lebih awal dan biarkan mobil melucur sebelum menginjak pedal rem," papar pria berseragam putih-orange ketika menerangkan kiat kesembilan dari eco driving.

Rahasia kesepuluh dan terakhir adalah matikan mesin dan ketika membawa beban berat. Maksud dari matikan mesin adalah jika kendaraan berhenti dan diam lebih dari 20 detik, maka akan lebih ekonomis apabila mesin kendaraan dimatikan. "Biasanya pada saat lampu lalu lintas menyala, perlintasan kereta api, jalanan macet dan ada saat menaikkan atau menurunkan penumpang atau barang," terang Caraka. Sedangkan untuk membawa beban berat berarti jangan membawa barang dengan berat melebihi kapasitas mobil, pastikan sesuai dengan buku panduan.

Pertanyaannya adalah, apakah cukup dengan melakukan ke-11 tips eco driving, pengendara akan aman atau dapat menjinakkan ego labil pengendara? Tidak juga, ternyata pengemudi setidaknya harus menerapkan prinsip defensive driving. Yakni terdri dari 4 A untuk lebih waspada dalam mengantisipasi dan menghadapi segala kemungkinan resiko yang ditimbulkan akibat aktifitas berkendara. Masing-masing 4 A adalah Alertness (kewaspadaan), Awareness (kesadaran), Attitude (perilaku) dan Anticipation (antisipasi).

Beruntung sekali, penulis mendapat kesempatan melihat langsung bagaimana praktek berkendara secara defensive driving. Di dalam jok kedua Nissan Juke, penulis mengamati bagaimana caranya memegang setir dengan metode jam 9-3 atau metode tarik-dorong. Dua metode ini mengambarkan bahwa 4 A pengendara lebih baik daripada masih menggunakan metode putar setir dengan tangan satu.

Tidak hanya mengamati cara menyetir, penulis juga diajak untuk merasakan sensasi slalom dengan Juke. Berslalom atau mobil melakukan gerakan zigzag untuk menggambarkan bahwa memang Juke benar-benar responsif. Lebih jauh, Nissan Juke adalah kendaraan yang layak untuk diajak bebas "bergoyang" sporty.

Lin FB dan Twitter:

https://www.facebook.com/BangMW/posts/203761956424610

https://twitter.com/AhmedTsar/status/262583533481099265

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun