Mohon tunggu...
ahman alpianto
ahman alpianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya memiliki ketertarikan dengan menulis, khususnya tentang bisnis, gaya hidup, karir, lingkungan hidup dan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Information Overload Penyebab Stres di Masa Kini

18 Mei 2022   10:06 Diperbarui: 18 Mei 2022   13:05 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : bwatwood.edublogs.org

Perkembangan informasi di dunia teknologi kini semakin memudahkan kita dalam mengakses sebuah informasi, berita atau bahan bacaan. Sumber informasi yang semakin bervariasi justru membuat kita menjadi kebingungan dalam mengambil inti dari apa yang kita baca. 

Menurut Lipursari Informasi memiliki peran penting terutama Ketika seseorang harus mengambil sebuah keputusan. fenomena keberlimpahan informasi atau information overload sebagai titik dimana seseorang memiliki begitu banyak informasi sehingga menyebabkan informasi yang dimiliki tersebut tidak lagi efektif untuk digunakan sebagai penunjang kebutuhan. Namun dari hal ini yang diharapkan dapat menjadi solusi justru menjadi masalah baru.

Lalu apasih Information Overload? banjir informasi atau information overload adalah keadaan di mana seseorang mengonsumsi terlalu banyak informasi dalam satu waktu. Hal yang tergolong dalam informasi pun beragam, mulai dari pesan, berita, artikel, post di media sosial, hingga video. 

Akibatnya, kamu harus memperhatikan dan memproses banyak hal secara bersamaan yang membuat kapasitasmu bekerja secara efektif jadi berkurang. Lebih lanjut, hal ini akan mengakibatkanmu sulit membuat keputusan. Apabila dibiarkan, risiko terkena stres semakin besar. Sayangnya, di zaman yang serba canggih dan digital ini, risiko mengalami information overload semakin besar.

Media sosial juga menjadi bagian dari kemudahan akses informasi di jaman sekarang ini sehingga menyebabkan banyaknya data informasi yang tersebar dimana-mana.


 Otak kita diharapkan dapat mengatasi data yang masuk ke dalam diri kita akan tetapi muncul dilema Ketika jumlah informasi yang beredar begitu banyak, dan kemampuan manusia untuk memprosesnya juga tidak ikut bertambah dan apabila seseorang diberikan informasi secara terus menerus makan pada suatu titik informasi tersebut tidak lagi menambah pengetahuan akan tetapi justru mengarah pada menignkatnya stress.

Banyak dari kita mungkin stres karena harus mempersiapkan ujian dengan "menjejalkan" informasi sebanyak mungkin ke dalam kepala kita. Tetapi semakin kita diharapkan untuk "menjejalkan" setiap hari, dengan informasi yang dikirimkan kepada kita melalui email, percakapan telepon, video, siaran berita, dan media sosial.

Otak manusia tumbuh dengan hal-hal baru dan terdorong untuk terus-menerus mencarinya. Ketika kebaruan tersedia dalam jumlah yang tidak terbatas secara efektif, otak menjadi terlalu banyak bekerja ketika mencoba memproses informasi ini sambil mendorong dirinya sendiri untuk mencari lebih banyak. 

Hal ini menyebabkan peningkatan kadar hormon stres kortisol, yang dapat menyebabkan kebingungan, kehilangan memori dan keadaan gelisah. 

Sederhananya, teknologi digital telah berkembang jauh lebih cepat daripada evolusi fisik otak yang kita gunakan untuk menguraikan dan menggunakannya. Otak kita tidak dibangun untuk mengatasi volume data yang terus meningkat yang kita coba masukkan ke dalamnya – dan ini menyebabkan kerusakan otak dalam bentuk stres. 

Penting untuk diingat bahwa meskipun komputer dirancang untuk menangani data digital yang cepat, bervariasi, dan kompleks, otak tidak. Otak telah berevolusi untuk berkembang ketika diberi informasi yang penting untuk menyelesaikannya.

whatsapp-image-2022-05-17-at-9-57-50-am-6284622b71913710377fc0a2.jpeg
whatsapp-image-2022-05-17-at-9-57-50-am-6284622b71913710377fc0a2.jpeg

Sumber : www.darreltenter.com


Contohnya seperti yang terjadi ketika fenomena Corona Virus Disease (COVID-19) muncul. Begitu banyak informasi yang diterima oleh masyarakat dan tidak semua informasi tersebut terkonfirmasi kebenarannya. Akibatnya masyarakat kesulitan untuk membedakan berita bohong (hoaks) dan fakta terpercaya. Untuk menghindari information overload ada beberapa cara yang dapat kita lakukan.

1. Buat batasan dalam mengonsumsi informasi 

Walau pun ada beberapa informasi yang tidak bisa kita hindari, seperti email atau pesan dari rekan kerja atau teman, ada kalanya kita membuat Batasan dalam mengonsumsi informasi seperti tidak membuka situs berita, media sosial atau bahkan artikel yang menurutmu sedikit tidak relevan dengan hidupmu.

2. Buat jadwal tersendiri untuk berinteraksi dengan sumber informasi

Yang dimaksud dari poin ini adalah daripada kamu langsung membaca seluruh informasi yang beredar secara sekaligus, kamu bisa membuat daftar bacaan yang tergabung daru artikel, berita hingga isi dari media sosial yang ingin baca atau dilihat. Hal ini dapat menambnah fokus terhadap apa yang sedang kamu lakukan ketimbang terdistraksi oleh informasi yang terlalu banyak

3. Gunakan filter dan blocker di browser-mu

 Kamu juga bisa mencoba untuk menggunakan aplikasi filtering atau blocker yang dapat diinstal di browser-mu. Dengan begitu, kamu membatasi informasi yang bisa kamu dapatkan ketika berselancar di internet. Bahkan, beberapa filter dapat mencegah kamu mengunjungi situs-situs tertentu seperti media sosial. Sehingga, membantumu untuk tetap fokus bekerja. Blockers juga mencegah beragam iklan muncul di website, sehingga membuat tampilan layar lebih bersih dan menghilangkan beragam bentuk distraksi.

4. Tentukan sumbermu sebelum mencari informasi

Kamu juga bisa menentukan sumber yang menurutmu dapat diandalkan ketika mencari informasi tertentu. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan informasi yang benar-benar relevan. Di sisi lain, kamu pun menghemat waktu untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

5. Matikan notifikasi handphone dan web

Cara lainnya untuk menghindari banjir informasi adalah dengan mematikan notifikasi di smartphone dan website. Sebagai contoh, ketika bekerja, ada notifikasi pesan dari teman, kamu pun terdorong untuk meninggalkan pekerjaan demi melihat pesan tersebut. Dengan mematikan notifikasi seperti ini, kamu dapat membuat lingkungan kerja yang kondusif dan menghindari information overload.

6. Lakukan kegiatan di luar ruangan tanpa gadget

jika kamu merasa terbebani oleh banyaknya informasi yang didapatkan belakangan ini, cobalah luangkan waktu untuk berkegiatan tanpa gadget. Misalkan, berjalan kaki di luar tanpa membawa smartphone dapat meningkatkan keadaan mentalmu. Kamu pun bisa mencoba melakukan meditasi untuk meningkatkan fokus dan membuat keadaan mentalmu menjadi lebih sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun