Al-Farabi, seorang filsuf dan ilmuwan besar, memandang pendidikan sebagai sarana untuk membentuk individu yang ideal. Dalam karyanya , ia menggambarkan bahwa tujuan utama pendidikan adalah untuk membantu individu mencapai kebahagiaan sejati.Â
Al-Farabi percaya bahwa seseorang yang berpendidikan akan mampu mencapai keseimbangan antara pengetahuan duniawi dan ukhrawi. Pendidikan harus mencakup ilmu tentang Tuhan, alam, dan masyarakat, serta etika yang membimbing individu untuk bertindak dengan bijaksana.Â
Negara tanpa pendidikan: Dampak dan bahayanya
Tanpa pendidikan yang baik, sebuah negara beresiko menghadapi berbagai permasalahan besar. berikut beberapa dampak yang bisa terjadi jika sebuah negara mengabaikan pendidikan:
a. Merosotnya Moralitas dan Etika Sosial
Filsuf-filsuf seperti Al-Ghazali dan Al-Farabi percaya bahwa pendidikan bukan hanya soal pengetahuan intelektual, tetapi juga pembentukan karakter. Tanpa pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai moral dan etika, sebuah negara beresiko mengalami kemerosotan dalam hal keadilan, kebajikan dan solidaritas sosial. Individu yang tidak terdidik dengan baik akan sulit memahami tanggung jawab sosial mereka, yang dapat mengarah pada tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat, seperti korupsi, kekerasan, dan ketidakadilan.
b. Ketidakmampuan Menghadapi Tantangan Global
Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung , sebuah negara tanpa pendidikan yang berkualitas akan kesulitan untuk berkompetisi di panggung global. Pemikiran John Dewey, seorang filsuf pendidikan, menyatakan bahwa pendidikan harus mempersiapkan individu untuk menjadi warga negara yang aktif dan produktif dalam masyarakat. Tanpa pendidikan yang memadai, suatu bangsa tidak akan mampu menghadapi tantangan global, seperti perkembangan tegnologi, ekonomi, dan politik yang terus berubah. Negara yang tidak mempersiapkan warganya dengan baik akan tertinggal dalam perkembangan global.Â
c. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Pendidikan adalah salah satu cara untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Tanpa pendidikan yang merata, hanya segelintir orang yang memiliki akses kepengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meraih kemakmuran. Hal ini dapat memperburuk ketidaksetaraan dalam masyarakat, menciptakan jurang pemisah antara kelas atas dan kelas bawah, Ibn Sina mengajarkan bahwa pendidikan membuka peluang bagi setiap individu untuk mengembangkan potensi mereka, tanpa memandang latar belakang sosial mereka. Sebuah negara tanpa pendidikan yang inklusif dan merata akan cenderung memgalami ketidakadilan sosial yang mendalam.Â
Pendidikan bukan hanya sekedar proses belajar mengajar, melainkan juga sebuah pondasi yang dapat mengubah masa depan sebuah negara. Mengedepankan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional memberikan dampak positif yang sangat besar bagi kemajuan sosial, ekonomi, dan politik suatu bangsa. Negara yang serius memperhatikan pendidikan akan menciptakan masyarakat yang lebih cerdas, produktif dan berdaya saing tinggi.