Mohon tunggu...
Ahmad Yudi S
Ahmad Yudi S Mohon Tunggu... Freelancer - #Ngopi-isme

Aku Melamun Maka Aku Ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Semangkuk Kisah Mie Ayam

5 Februari 2018   22:17 Diperbarui: 6 Februari 2018   07:51 2210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat dalam perjalanan pulang, sebuah mobil melaju dari arah belakang. Tiba-tiba mobil yang melaju tersebut menabrak gerobak yang ditarik Mbok dari arah belakang. Saking kuatnya tabrakan, Mbok sampai terhempas jauh dari tempat kejadian. Gerobak mie ayamnya pun hancur. Mia berlari ke arah Mbok dengan wajah cemas sampai berlinang air mata.

"Mbok bangun Mbok!".

Tidak ada reaksi pada diri Mbok, Mia semakin khawatir. Orang-orang disekitarnya langsung menghampiri dan mengerumuni Mbok dan Mia. Tak lama kemudian ambulan tiba di TKP. Mbok langsung dilarikan ke rumah sakit dengan ambulan.

Sesampainya diruang IGD, Mbok langsung ditangani tenaga medis. Mia hanya bisa melihat si Mbok dari balik jendela pintu karena tidak diperbolehkan masuk. Rasa khawatir yang sangat dalam menyelimuti tubuh Mia akan kondisi si Mbok. Mia jadi teringat akan kesalahannya kepada si Mbok. Mia terdiam terduduk merenung dibalik pintu IGD. Suasana ruangan yang dingin membuat keadaan sangat mencekam.

Tak lama kemudian, Mbok dipindahkan ke ruangan pasien untuk diberi perawatan intensif. Salah seorang perawat menghampiri Mia untuk memberitahukan si Mbok telah dipindahkan ke ruang pasien. Mia langsung bergegas menemui si Mbok.

Sesampainya di ruangan, Mia duduk disamping tubuh si Mbok. Keadaan si Mbok sedang koma, dibantu cairan infus, oksigen, alat pengukur detak jantung, dan beberapa titik bagian tubuh yang dibalut karena luka saat kecelakaan.


"Mbok, maafkan semua kesalahan Mia. Maafkan Mia yang dulu", ucap Mia lirih sambil memegang tangan Mbok.

Mie Ayam si Mbok mengajarkan Mia akan perjuangan hidup. Dimulai dari meracik mie ayam yang membutuhkan kesabaran dan keuletan, sampai saat menyantap mie ayam itu sendiri. Menyantap mie ayam haruslah dinikmati secara perlahan dan mengunyah dengan perasaan setiap kelembutan mie ayam, digambarkan seperti menikmati kehidupan. Mie ayam juga mengajarkan bagaimana proses kehidupan itu terjadi, seperti mie ayam yang didalamnya ada mie, sayur, racikan bumbu, kuah, dan daging ayam beserta tulangnya. 

Menjalani kehidupan tidak semudah membalikkan telapak tangan, hidup butuh perjuangan. Manis pahit dan perbedaan selalu mewarnai kehidupan.

Manis pahit kehidupan digambarkan dengan daging ayam bersama dengan tulangnya yang selalu dihidangkan secara bersamaan. Untuk melenyapkan si pahit itu, harus bijak dengan membuang sumber pahitnya, seperti membuang tulang dari daging ayam saat menyantapnya.

Perbedaan dalam kehidupan digambarkan dengan isi mie ayam yang terdiri dari sayuran, mie, kuah, racikan bumbu, daging ayam dan tulangnya. Meskipun berbeda, semuanya saling melengkapi sehingga terciptalah cita rasa yang nikmat pada mie ayam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun