Sementara dari sisi lain, jumlah pemilih pemula atau anak muda yang baru pertama kali memilih pada tahun 2019 mencapai kisaran 5.035.887. Belum lagi mereka yang akan genap tujuh belas tahun sebelum pemilihan akan terus bertambah. Karena regulasi pemiliih pemula dipermudah oleh pihak KPU yang belum memiliki identitas atau kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP).
Selain pada pemilu, anak muda juga terlibat dalam kontestasi Pemilihan Pilpres. Dalam pemilihan Presiden dan wakil presiden sesuai ketetapan KPU memutuskan dua pasangan calon. Jokowi-Ma'ruf pasangan calon nomor urut satu, sedangkan Prabowo-Sandi pasangan calon nomor urut dua.
Masing-masing calon akhirnya membentuk tim khusus untuk memenangkan hati anak muda. Seperti contohnya dari pasangan Jokowi-Ma'ruf dengan membentuk tim Milenial KITA SATU dengan ketua umum Sumatno Budi Utomo, sedangkan pada pihak Prabowo-Sandi membentuk Gerakan Milenial Indonesia (GMI) dengan ketua umum Sasha Tutuko.
Kekuatan anak muda juga terlihat pada ruang juru bicara masing-masing calon. TKN Jokowi-Ma'ruh misalnya, menempatkan anak muda potensial seperi Arief Rosyid
Abdul Gofur, Rina Saadah, Kirana Larasati, Lathifa Marina Al-Anshori, Pradana Indraputra, Ivan Riansa, Rayka Prajnariswaari, Adnan Mubarak,dan Gharda Maharsi. Mereka semua lah yang menjaga lidahnya untuk menyampaikan pesan dari visi misi pasangan Jokowi-Ma'ruf untuk disampaikan kepada masyarakat khususnya kaum milenial.
Sedangkan, Juru Bicara Milenial ala Prabowo-Sandi tak ingin ketinggalan juga. Nama-nama seperti, Faldo Maldini, Gamal Albishaid, bahkan BPN Prabowo Sandi tak tanggung-tanggung menempatkan Dahnil Simanjutak mantan ketua umum PP Muhammadiyah sebagai coordinator Juru Bicara padahal masih ada politisi senior di dalam tim jubir prabowo sandi itu.
Melihat potensi anak muda, kemudian  masing-masing tim akhirnya me mbaca bahwa gelombang anak muda pada proses demokrasi ini tidak bisa dianggap main-main, bahkan sangat memberikan suara yang signifakan.
Hingga pada hasil pileg muncul nama-nama anak muda yang akhirnya terpilih sebagai anggota dewan perwakilan rakyat republic Indonesia (DPR RI) seperti Eva Stevani Retaba (37), Kresna Dewanata Phrosakh (34), Percha Leanpuri (32), Prananda Surya Palo (31), Rian Firmansyah (31), Yessy Melanie (30), Ratiih Megasari (30), Ina Elisabeth Kobak(29), Akranata Akram(24), Hillary Brigitta Lasut (23).
Sementara dari sisi pemerintah atau eksekutif. Kekuatan melinial juga turut memeriahkan kabinet Indonesia maju atau kabinet kerja jilid dua. Nama-nama muda muncul seperti Nadiem Makarim (35) yang ditunjuk sebagai Mentri Pendidikan dan Kebudayaan. Belum lagi dari pernyataan presiden Joko Widodo bahwa Kemendigbud juga membawahi perguruan tinggi.
Kesuksesan anak muda di kontestasi perhelatan politik merupakan jawaban atas semua keraguan yang muncul pada anak-anak muda. Mereka yang dulunya menjadi penonton dan hanya diluar garis tanggung jawab kemudian sudah mulai masuk dan mengambil kendali. Kendati demikian, terbuktilah anak muda  hari adalah tangan-tangan Indonesia yang berani mengambil sikap dan resiko demi sebuah perubahan.