Mohon tunggu...
Ahmad Syarkawi
Ahmad Syarkawi Mohon Tunggu... Pendidik

Pegiat Literasi Digital

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Datang Kementerian Haji dan Umrah: Harapan baru, Peluang Baru

11 September 2025   09:31 Diperbarui: 11 September 2025   09:31 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perjalanan haji (sumber: iStock)

Sementara di bidang teknologi, peluangnya lebih besar lagi. Bayangkan suatu hari nanti, pendaftaran haji bisa dilakukan hanya lewat gawai, proses pembayaran lebih transparan, konsultasi manasik bisa dilakukan secara daring, hingga keluarga di tanah air dapat memantau kondisi jamaah secara real-time melalui aplikasi khusus. Digitalisasi bukan hanya memudahkan, tetapi juga menjadi jembatan transparansi agar jamaah merasa lebih tenang dan aman.

Tantangan yang Menanti

Namun, semua harapan dan peluang itu tentu saja datang bersama tantangan besar. Kementerian ini tidak boleh sekadar menjadi wajah baru dari sistem lama. Ia harus benar-benar hadir dengan gebrakan yang nyata, bukan hanya perubahan nama.

Tantangan pertama adalah membangun kepercayaan publik. Selama ini, tidak sedikit masyarakat yang skeptis karena sering mendengar keluhan seputar penyelenggaraan haji dan umrah. Kepercayaan itu hanya bisa dibangun dengan kinerja nyata: pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan berpihak kepada jamaah.

Tantangan kedua adalah memanusiakan jamaah. Jangan sampai mereka diperlakukan sekadar sebagai angka dalam daftar kuota. Jamaah adalah manusia yang membawa doa, harapan, dan cinta. Mereka harus dilayani dengan hati, bukan hanya dengan aturan.

Tantangan ketiga adalah konsistensi dalam pengelolaan keuangan dan birokrasi. Dana besar yang mengalir dari penyelenggaraan haji dan umrah harus benar-benar dikelola secara amanah. Transparansi dan akuntabilitas adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.

Amanah yang Besar

Pada akhirnya, Kementerian Haji dan Umrah memikul sebuah amanah besar. Ia bukan sekadar institusi birokrasi, tetapi sebuah ladang ibadah. Para pemangku kebijakan di dalamnya harus menyadari bahwa setiap keputusan yang mereka ambil akan berdampak langsung pada kenyamanan ibadah jutaan muslim.

Melayani tamu Allah bukanlah pekerjaan biasa. Itu adalah ibadah yang pahalanya terus mengalir. Karena itu, kementerian ini harus dipimpin dengan hati yang bersih, visi yang jernih, dan keberanian untuk selalu berpihak pada jamaah.

Penutup: Selamat Datang, Harapan Baru

Kita semua tentu menyambut dengan penuh doa lahirnya Kementerian Haji dan Umrah. Semoga ia menjadi cahaya bagi umat, membuka peluang besar bagi bangsa, dan menjadi ladang amal bagi semua yang terlibat di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun