Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Punya Anak, Kita adalah Umat Terpilih

11 Februari 2023   10:54 Diperbarui: 11 Februari 2023   11:07 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kehidupan manusia akan ditadai dengan siklus lahir, balita, remaja, dewasa, menikah, punya keturunan, usia dewasa, tua dan meninggal dunia.

Sebagai mahluk sosial memiliki keturunan adalah keinginan dan kebutuhan dari pasangan suami istri yang sudah terikat tali perkawinan.

Dalam setiap agama, menganjurkan untuk mengembangkan dan menyebarkan agamanya kepada orang lain, terutama kepada anak keturunannya.

Fungsi Anak dalam Keluarga Menurut Islam

Pertama

Anak sebagai penenang hati, penyejuk jiwa, dan pemimpin orang-orang yang bertakwa. 

Tipikal ini menjadi yang terbaik dan tertinggi dari seorang anak. Hal itu sebagaimana terungkap dalam doa Al-Qur’an Surat Al Furqan ayat 75 berikut ini.   “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.

 (QS al-Furqan [25]: 74).   Para ulama tafsir menyebutkan, maksud qurrata a’yun dalam ayat di atas adalah anak-anak yang saleh, taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua adalah dambaan setiap orang tua. Anak keturunan yang baik akan menjadikan orang tua hidupnya tenang, bahagia dan bisa mengantarkan orang tua ke surga bila anaknya menjadi anak Soleh dan Solehah.

Diperlukan usaha yang keras dan bersungguh-sungguh untuk menjadikan anak keturunan kita menjadi Soleh dan Solehah diantaranya dengan memberikan makanan yang halal, mendidik dengan penuh kasih sayang, memberikan bekal agama dan karakter yang kuat dan membersamai mereka dengan penuh kasih sayang.

Kedua :

Anak sebagai perhiasan dunia. Hal itu sebagaimana yang diungkap ayat 46 QS.Al Kahfi :    “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan,” 

Dalam tafsir ayat ini, seorang anak diibaratkan sebagai perhiasan bagi kedua orang tuanya, maka anak dianggap sebagai sesuatu yang sangat berharga, oleh karenanya anak harus diperlakukan sebaik mungkin, dijaga, dirawat, dibersamai dalam tumbuh kembangnya dengan penuh kasih sayang dan perhatian sepenuh hati.  

Ketiga

Anak sebagai penghibur hati yang lara bagi orang tua, ketika orang tua datang dari bekerja dengan penuh kelelahan akan sangat senang bila disambut keceriaan putra-putrinya di pintu gerbang rumah, lelah dan letih langsung hilang oleh sambutan anak istri yang ceria di rumah.

Masalah di kantor yang rumit akan luluh dengan sambutan anak-anak yang ceria di rumah.

Sebagiamana yang tersirat dalam Al Qur'an Surat Al Imran ayat 14

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)"

Jangan Takut Memiliki Anak :

1. Anak adalah amanah yang telah disiapkan Rezekinya oleh Allah.

Setiap anak sudah disiapkan rezekinya oleh Allah, jangan sampai takut miskin karena menerima Amanah dari Allah SWT berupa anak keturunan.

"Demikian yang diamanatkan dalam Al-Qur’an, Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar,"(QS. Al-Isra’ [17]: 31).   

Maka sebagai manusia yang beriman dan percaya kepada Allah SWT yang penuh kasih sayangnya, kita harus yakin bahwa amanah berupa anak keturunan menunjukkan kita adalah hamba yang terpilih untuk menerima amanah ini.

2. Dengan memiliki anak keturunan kita akan lebih lama membersamai mereka dalam suka dan duka, menjauhkan kita manusia yang sempurna, karena akan ada generasi penerus yang akan melanjutkan cita-cita dan keberadaan kita manusia di sebagai  Kholifah di muka bumi.

3. Dengan memiliki anak kita berharap mendapatkan kiriman doa dan pahala dari anak-anak kita sebagai anak Soleh dan Sholeha yang selalu berdoa untuk orang tua.

Kota Pudak, 11 Februari 2023

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana 


Sumber: https://islam.nu.or.id/tafsir/4-posisi-anak-dalam-al-qur-an-penyejuk-perhiasan-ujian-hingga-musuh-g5rBA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun