Mohon tunggu...
Ahmad sulaiman Leman
Ahmad sulaiman Leman Mohon Tunggu... Mahasiswa

mahasiswa sejarah peradaban islam Email: ahmadsulaimanleman7@.gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ironi Indonesia: Kaya Kuantitas, Miskin Kualitas Sumber Daya Manusia?

28 Mei 2025   00:19 Diperbarui: 28 Mei 2025   00:19 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

   Indonesia adalah negara yang mempunyai penduduk lebih dari 200 juta jiwa,mengapa dengan jumlah kuantitas yang banyak tetapi negara ini tidak maju. Pengangguran yang semakin meningkat setiap tahunnya, bayangkan saja yang mempunyai gelar sarjana pun masih banyak yang menjadi pengangguran. Lantas ini salah siapa? Rakyat atau pemerintah,tidak bisa dipungkiri lagi bahwa banyak anak muda indonesia setelah lulus dari sekolah menengah atas lebih memilih  bekerja diluar  negeri seperti jepang,korea taiwan dan negara negara lain. Kenapa demikian? Mengapa mereka  memilih bekerja sebagai TKI daripada melanjutkan ke perguruan tinggi? Ya, salah satu faktornya ialah mereka berspekulasi bahwa sarjanapun tidak menjamin mempunyai pekerjaan  yang enak dengan  gaji yang tinggi, alih-alih lebih baik bekerja diluar dengan jaminan gaji yang relatif tinggi daripada di negera sendiri . Melihat dari sini sebenarnya pendidikan di Indonesia sendiri ini untuk ilmu pengetahuan atau hanya sebagai batu lompatan agar lebih mudah untuk mencari pekerjaan?.Jika untuk ilmu pengetahuan kenapa pendidikan sendiri seperti tidak terarah,lantas bagaimana nasib negara ini yang digadang-gadang menuju indonesia emas tahun 2045? Disaat negara-negara lain memajukan pendidikannya,di Indonesia sendiri masih sibuk mengurusi urusan orang lain yang sebenarnya tidak perlu ditanggapi, fenomena ini sudah tidak mengherankan lagi seperti sudah membudaya. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi rata-rata IQ orang indonesia hanya menyentuh angka 78 menurut penelitian richard lym apakah ini yang dinamakan sdm rendah? Orang-orang seperti ini mereka berpikiran ketika melihat sebuah berita atau cerita yang sebenarnya mereka tidak mencari tahu dulu kebenarannya mereka sudah mengklaim bahwa apa yang disampaikan benar. Suatu contoh melihat postingan tiktok yang masih miring beritanya mereka sudah komen yang tidak-tidak,mencaci maki,mengolok-olok dan yah,itulah kenyataan yang sedang terjadi di Indonesia. Kelihatanya sepele,akan tetapi sebebnarnya masalah besar yang serius,ini akan menjadi dampak yang negatif bagi generasi selanjutnya. Masalah seperti ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja akan tetapi masyarakat indonesia juga harus ikut serta berkolaborasi dalam mewujudkan indonesia yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun