Mohon tunggu...
Ahmad Suhendra
Ahmad Suhendra Mohon Tunggu... Santri -

Lahir di Bogor, Pesantren di Bekasi, Kuliah di Yogyakarta dan Tinggal di Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pohon dan Kehidupan Manusia dalam Islam

29 September 2014   10:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:06 1949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya mencakup pohon sidr dan dalam konteks geografis di tanah Mekkah atau Madinah saja. Namun, prinsip larangan ini berlaku di mana saja, dan pohon apa saja. Selama pohon itu sangat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Contoh-contoh di atas merupakan sedikit dari banyaknya ajaran Islam tentang pentingnya menjaga kelestarian pephonan. Ketika pohon tumbuh dengan asri, maka alam ini pun akan lestari.

Merubah Paradigma

Islam memang sangat mengakui kedudukan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Bahkan, Allah menciptakan alam dan menundukkan lautan, udara dan daratan untuk kehidupan manusia.

Tapi Islam juga tidak menafikan kerusakan di daratan maupun di lautan itu akibat perbuatan manusia itu sendiri. Karena makna khalifah itu berbeda dengan paradigma antroposentris yang memusatkan segalanya pada manusia.

Khalifah menjadikan manusia sebagai ‘wakil’ Tuhan di muka bumi. Di sisi lain, konsep khalifah juga menyertakan makhluk lain sebagai bagian dari makhluk Tuhan yang harus dijaga keberadaannya.


Maka paradigma yang diusung Islam mencakup tiga aspek, yakni aspek ketuhanan (habl min allah), kemanusiaan (habl min an-nas), dan kealaman (habl min al’alam). Ketiga aspek itu harus berjalan secara beriringan tanpa mengesamping satu sama lain.

Dengan paradigma itu dapat digunakan sebagai cara berfikir dalam melestarikan pohon-pohon di muka bumi. Ini tidak lain untuk keberlangsungan hidup kita dan anak cucu kita kelak. Maka melestarikan alam ini menjadi kewajiban kita semua sebagai khalifah di muka bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun