Rembang, Jawa Tengah—Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari Universitas Ivet Semarang menghadirkan program inovatif berupa penyusunan buku "Historiografi Situs Perahu Kuno dan Ilustrasi Bergambar Desa Punjulharjo" bertujuan untuk melestarikan warisan maritim Nusantara dengan cara yang mudah dipahami masyarakat, terutama generasi muda.
Jejak Peradaban Maritim
Buku ini berpusat pada penemuan Perahu Kuno Punjulharjo pada tahun 2008. Warga menemukan perahu tersebut secara tidak sengaja saat menggali lahan tambak garam. Itu sekitar abad ke-7 hingga ke-8 Masehi. Perahu ini, yang berukuran 15 meter panjang dan 4 meter lebar, dianggap sebagai bukti penting dari kejayaan pelayaran Nusantara ribuan tahun lalu.
Pendekatan ini membuat sejarah tidak hanya dipahami lewat data, tetapi juga dapat dibayangkan secara visual. Buku ini tidak hanya menampilkan hasil penelitian arkeologi, tetapi juga menyertakan ilustrasi visual seperti rekonstruksi bentuk perahu, peta jalur perdagangan, dan gambar kehidupan masyarakat pesisir.
Nilai Ilmiah dan Edukatif
“Kami ingin sejarah maritim tidak sekadar menjadi catatan ilmiah, tetapi juga sumber inspirasi yang membangkitkan kebanggaan bangsa,” kata Ahmad Shofiyuddin dalam kata pengantar bukunya, menekankan betapa pentingnya menggabungkan pendekatan populer dengan studi akademis.
Selain itu, buku ini mencakup penjelasan teknis tentang pembuatan perahu, seperti penggunaan teknik papan ikat dengan tali ijuk, pasak kayu, dan getah damar. Penjelasan ini menunjukkan keahlian lokal yang dimiliki penduduk Nusantara. Selain itu, temuan arkeologis seperti keramik Dinasti Tiongkok, tulang hewan, dan fragmen gerabah menunjukkan betapa pentingnya Rembang dalam jalur perdagangan internasional pada masanya.
Konservasi dan Warisan Budaya
Perahu memerlukan hingga delapan tahun untuk diperbaiki. Kayu perahu yang rapuh direndam dalam larutan polietilena glikol, atau PEG, untuk memastikan bahwa mereka tetap utuh dan dapat dipamerkan kepada umum. Sekarang menjadi tempat wisata edukasi yang memperkuat identitas budaya Desa Punjulharjo.
Harapan untuk Generasi Muda
Diharapkan identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim akan ditingkatkan melalui peluncuran buku ini. Buku ini ditujukan untuk tidak hanya peneliti tetapi juga pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas karena tampilannya yang menarik dan bahasanya yang mudah dipahami.
“Sejarah bukan hanya milik masa lalu, tetapi milik kita semua untuk diwariskan. Buku ini adalah jembatan agar generasi sekarang bisa melihat, merasakan, dan bangga akan kejayaan maritim leluhur,” tambah Ahmad Shofiyuddin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI