- Mengubah pola pikir: scrolling bukanlah "hadiah" setelah lelah bekerja, melainkan kebiasaan yang perlu dikendalikan.
Di kantor, kita juga bisa membangun budaya yang mendukung fokus: rapat tanpa ponsel di meja, diskusi santai tatap muka, dan ruang jeda untuk benar-benar beristirahat dari layar.
Penutup
Brain rot bukan hanya masalah remaja yang kecanduan TikTok atau Instagram, tetapi juga kita pria dan wanita dewasa yang setiap hari berhadapan dengan layar. Dua pengalaman sederhana, di masjid dan ruang rapat, menjadi cermin betapa tipisnya batas antara "sekedar cek sebentar" dengan kehilangan kendali atas waktu, fokus, dan bahkan kualitas berpikir.
Dalam hidup modern yang penuh distraksi, menjaga otak tetap "sehat" bukan hanya soal membaca buku atau mengurangi layar, tapi juga soal keberanian berkata "cukup" pada kesenangan instan, demi kedalaman berpikir yang tak tergantikan. Karena jika otak kita adalah aset terbesar, merawatnya adalah investasi untuk diri kita sendiri, hari ini, besok, dan nanti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI