Mohon tunggu...
ahmad saturi
ahmad saturi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Sejarah Pembukuan Akuntansi Syariah

13 Maret 2019   06:40 Diperbarui: 13 Maret 2019   06:45 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perkembangan selama ini menunjukkan bahwa hampir semua orang mengakui bahwa Luca Pacioli disebut sebagai bapak akuntansi. Dialah yang pertama menerbitkan buku terkenal berjudul "Summa de Arithmetica Geometrica etProportionalita". Pacioli adalah seorang ahli matematika yang sekaligus sebagai pastur, sehimgga dia berfatwa "...[merchants] should commence their affairs with the Name of God at the beginning of every book, al-ways bearing His holy name in mind" (dalam Aho, 1985)

Fatwa diatas menunjukkan bahwa sebagai orang non muslim dari setiap usahanya dimulai dengan nama Tuhan dan laba. Dari sini, dengan jelas dapat diketahui betapa lingkup sosial tempat akuntansi dikembangkan menyusupi praktik akuntansi itu sendiri. Nilai-nilai agamis secara jelas mempengaruhi kegiatan akuntansi.

Shaheta (1985) menegaskan bahwa "di dunia islam juga dikenal akuntansi disektor publik yang dikembangkan dibawah pengawasan Bagian Keuangan Pemerintah yang disebut Bayt al-Mal yang membentuk sistem pembukuan yang sangat canggih dan jaringan informasi akuntansi (Kitabah Alamwal). Selanjutnya Hamid (1985) dkk. Melakukan penelitian dengan hasil kesimpulannya, bahwa "sumber akuntansi bukan berasal dari italia melainkan dari zaman kejayaan Islam.

Berdasarkan gambaran diatas, jelas bahwa system akuntansi islam memang telah ada sejak zaman Islam. Tetapi persoalan kita selanjutnya adalah mengapa system akuntansi Islam tidak sepopuler yang ditemukan Lucas Pacioli. Jawabannya disebabkan oleh adanya factor-faktor tertentu pada waktu itu, dan situasi tersebut tidak disajikan pada periode sebelumnya. Sebab untuk memunculkan double entry bookeping waktu itu harus didukung dengan persyaratan tertentu. Diatara persyaratan yang dituntut waktu itu adalah persoalan materi dan bahasa. Persyaratan bahasa meliputi : tulisan, uamg dan perhitungan , sedang persyaratan materi mencakup : kekayaan pribadi, modal,n perdagangan dan kredit.

Meskipum persyaratan telah ada, namun keberdaannya juga masih gagal. Kegagalan ini timbul karena "energy dan intesitas" pendukung yang diperlukan masih kurang. Apabila dua factor utama tersebut dimiliki oleh para pelaku bisnis muslim, maka secara otomatis akan mengangkat keberadaan sistem akuntansi islam (syariah). Ingat, bahwa energi dan entensitas dapat mendorong perkembangan perusahaan.

B. Praktik Akuntansi pada Pemerintahan Islam

Pada zaman Rasulullah SAW, cikal bakal akuntansi dimulai dari fungsi-fungsi pemerintahan untuk mencapai tujuannya dan penunjukan orang-orang yang kompeten (Zaid, 2000). Pemerintahan Rasulullah SAW memiliki 42 pejabat yang digaji, terspesialisasi dalam peran & tugas tersendiri (Hawary, 1988). Perkembangan pemerintah Islam hingga Timur-Tengah, Afrika, dan Asia di zaman Umar bin Khatab, telah meningkatkan penerimaan dan pengeluaran negara. Para sahabat merekomendasikan perlunya pencatatan untuk pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara. Akhirnya, Umar bi Khatab mendirikan lembaga yang bernama Ad-Diwan (dawwana = tulisan).

Reliabilitas laporan keuangan pemerintahan semakin kerkembang ketika pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz (681-720 M) dengan adanya kewajiban mengeluarkan bukti penerimaan uang (Imam, 1951). Kemudian pada masa Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) diperkenalkan catatan dan register yang terjilid dan tidak terpisah seperti sebelumnya (Lasheen, 1973).

Evolusi perkembangan pengelolaan buku akuntansi mencapai tingkat tertinggi ketika pada masa Daulah Abbasiyah. Pada masa ini, akuntansi diklasifikasikan pada beberapa spesialisasi seperti akuntansi mata uang, dan pemeriksaan buku/ auditing (ALKalkashandy, 1913).

Sistem pembukuannya menggunakan model; buku besar, meliputi:

  • Jaridah Al-Kharaj (menyerupai receivable subsidiary ledger) menunjukkan hutang individu atas zakat tanah, hasil pertanian, serta hutang hewan ternak dan cicilan. Utang individu dicatat disatu kolom dan cicilan pembayaran di kolom yang lain. (Lasheen, 1973)
  • Jaridah Al-Nafaqat (jurnal pengeluaran)
  • Jaridah Al-Mal (jurnal dana), mencatat penerimaan dan pengeluaran dan zakat
  • Jaridah Al-Musadarin, mencatat penerimaan denda/ sita dari individu yang tidak sesuai syariah, termasuk korupsi.

Laporan akuntansi yang berupa al-Khitmah, menunjukkan tentang total pendapatan den pengeluaran yang dibuat setiap bulan (Bin Jafar, 1981). Dan al-Khitmah al-Jami'ah adalah laporan keuangan komprehensif gabungan antara income statement dan balance sheet (pendapatan, pengelaran, surplus/defisit, belanja untuk aset lancar maupun aset tetap), dilaporkan di akhir tahun. Sedangkan dalam perhitungan dan penerimaan zakat, hutang zakat hutang zakat diklasifikasikan dalam laporan keuangan dalam 3 kategori yaitu collectable, doubleful debts dan uncollectable debts (Al-Khawarizmi, 1984)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun