Mohon tunggu...
Ahmad Sahudin
Ahmad Sahudin Mohon Tunggu... Guru - Kepala SDN 2 Sekotong Timur
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya adalah seorang guru yang suka mengekspresikan diri dengan foto-foto dan jalan-jalan menikmati keindahan alam.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

27 Juni 2022   23:13 Diperbarui: 27 Juni 2022   23:17 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resume Pertemuan ke-18

Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Gelombang 26

Senin, 27 Juni 2022

Narasumber       : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd

Moderator          : Mutmainah

Malam ini adalah malam ke-18 pelatihan belajar menulis PGRI yang digagas oleh Om Jay. Pada malam ini, pelatihan dipandu oleh moderator cantik Mutmainah dengan narasumber Raimandus Brian Prasetyawan, S.Pd. Seperti biasa pelatihan dibagi menjadi empat sesi. Keempat sesi tersebut, yaitu:

1. Pembukaan

2. Penjabaran Materi

3. Sesi Tanya Jawab

4. Penutup

Adapun topic pelatihan malam ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie".

Salah satu syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. penerbit indie menjadi solusi karena kemudahan dalam menerbitkan buku. Namun juga harus memahami bagaimana ketentuan dan cara menerbitkan buku di penerbit indie.

Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? Ya karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang, tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie.

  • Biaya penerbitan
  • fasilitas penerbitan
  • Batas maksimal jumlah halaman
  • Ketentuan dan Biaya cetak ulang
  • Apakah dapat Master PDF
  • Jumlah buku yang didapat penulis

Salah satu cara untuk mempermudah dalam penerbitan buku solo clik tautan berikut. 

https://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html

Dalam pengajuan penerbitan buku, kita harus memperhatikan kelengkapan naskah yaitu:

1. cover ( judul buku dan nama penulis saja),

2. Prakata,

3. daftar isi (tanpa nomor halaman),

4. profil penulis,

5. synopsis

https://pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com/2021/06/galeri-buku-karya-peserta-belajar.html

Sesi Tanya Jawab

P1

Selamat malam, perkenalkan nama sy Sita BM 26.

Mohon ijin bertanya Pak Brian.

Terkait dengan ISBN, apakah dpt diartikan bahwa pada penerbit mayor  bisa mendapatkan ISBN, sedangkan pada penerbit Indie harus sesuai syarat yg diberlakukan baru bisa mendapatkan ISBN?

JP1

Secara garis besar, Syarat yang ditentukan agar terbitan buku suatu penerbit mendapat ISBN adalah dipasarkan secara luas. Syarat ini sudah otomatis terpenuhi penerbit mayor karena memang bukunya dipasarkan secara luas. Sedangkan penerbit indie harus menyesuaikan syarat ini agar memenuhi ketentuan "dipasarkan secara luas". Puji Tuhan 2 penerbit indie rekanan saya, bisa memenuhi syarat itu

Mksd sy terkait penjualan buku bunda. Kalau penerbit mayor utk penjualannya kan di fasilitasi penerbit mayor, sedangkan penerbit Indie penjualan bukunya secara mandiri

Lebih tepatnya penerbit indie memasarkan lewat web/medsos/marketplace yang dimiliki namun kalau dari situ saja kurang maksimal maka akan lebih terasa jika penulis yang memasarkan sendiri karena penulis tahu siapa target buku terbitannya

P2

Selamat malam Pak saya dari Riau BM 25 mau bertanya.

1. Apa syaratnya agar naskah diterima  oleh penerbit Indie.

2. Bagaimana caranya menerbitkan buku sendiri.

3. Apa yang dimaksud dengan penerbit mayor dan penerbit minor

4. Dimana bisa dipasarkan buku yang dicetak oleh penerbit mayor dan penerbit minor.

5. Dimana naskah penulis pemula bisa diterbitkan.

6. Apakah buku penulis pemula bisa dipasarkan. Kalau bisa dimana ?

JP2

1. Tidak ada syarat. Tapi ikuti ketentuan dari penerbit indie tersebut

2. maksudnya menerbitkan buku tanpa penerbit ? ya bisa saja. Namun cover, layout harus dikerjakan sendiri. Percetakan juga harus cari sendiri. Dan tidak bisa ber-ISBN

3. Penerbit mayor: gratis, tapi ada seleksi. Penerbit indie: tidak ada seleksi, tapi berbayar

4. Penerbit mayor: toko buku. Minor: web/medsos/marketplace penerbit

5. Di penerbit indie, kalau mau bisa di saya

6. Bisa. lewat medsos, share ke WA.

P3

Selamat malam Bapak Brian. Saya Rumiati Gelombang 35

Mohon pencerahan tentang kewajiban peserta pelatihan untuk membuat buku solo.

1.  Apakah diharuskan membuat buku solo tersebut?

2.  Yang saya dengar dari teman kalau hasil resum kita ini akan dibukukan menjadi buku solo, apakah ini yang dimaksud ?

JP3

 1. Iya harus, jika ingin mendapat sertifikat pelatihan ini

2. Iya betul, untuk membuat buku solo bisa dari kumpulan tulisan resume selama pelatihan ini. Resume-resume tersebut digabung dalam 1 file word disertai kelengkapan naskah. Jadi deh naskah buku solo

P4

Selamat malam Pa Brian

Saya Sim Chung Wei dari Jakarta.

maaf sebelumnya sedikit keluar topik.

1. Saya baru mengetahui syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo,  Jika sampai pelatihan selesai, dan resume lengkap,  sementara buku solo kita belum terbit,  apakah tidak dianggap lulus?

2. Apakah menerbitkan buku indie,  dan ingin menjual nya,  kita memasarkan sendiri?

JP4

 1. Nah ini penting, dan perlu diperhatikan bapak/ibu peserta semuanya. Bahwa saya tidak pernah menyebutkan deadline kapan buku solo harus terbit. Jadi kapan saja buku solonya terbit, tetap bisa lulus. Karena saya memahami bahwa proses penerbitan itu perlu waktu yang tidak sebentar dan setiap penerbit beda-beda lama waktu penerbitannya jadi jangan merasa pertemuan terakhir pelatihan adalah deadline buku solo tidak ada ketentuan itu

2. akan lebih efektif jika kita yang menjualnya sendiri

P5

Jika saya mau menerbitkan buku kepada pak Brian

1. Apakah bisa memilih  cover sendiri dari luar penerbit pak Brian

2. Apakah include editing dari penerbit ?

3. Kalo tidak salah, penerbit menyerahkan dua buku kepada perpusnas, apakah dua buku itu ditanggung penerbit atau oleh penulis ?

4. Untuk ketentuan biaya ISBN dan qrcbn apakah berbeda ?

JP5

 1. bisa

2. Penerbit malang saja yang include editing

3. itu tanggung jawab penerbit.

4. ISBN dan QRCBN sama saja biayanya. Yang beda adalah lama waktu penerbitannya. ISBN lebih lama

P6

Haruskah menerbitkan buku dari hasil resume?

JP6

Untuk syarat pelatihan ini, buku solo yang diterbitkan tidak harus dari hasil resume

boleh tema/genre bebas apapun misalnya kumpulan cerpen/puisi/pantun, buku ajar, memoar kisah perjalanan hidup kita, dan lainnya yang penting hanya ditulis oleh 1 orang (solo) yaitu diri kita sendiri

P7

Izin bertanya pak

Mana yang lebih baik penerbit depok apa penerbit malang

JP7

Tidak bisa dibandingkan mana yang lebih baik, karena masing-masing memiliki karakteristik tersendiri

P8

Assalaamu'alaikum kakak moderator.

Saya Yandri Novita Sari.

Izin bertanya ke bang brian kak.

1. Bagi tips dong bang, meskipun kita menerbitkan buku di penerbit indie, tapi buku kita bisa laris di pasaran

2. Bisa tidak bang, kita kan cetak di penerbit indie, tapu buku kita bisa masuk ke penerbit mayor, misal kayak buku kita ada di gramedia gitu bang? jadi lebih ke cocok-cocokan aja

JP8

  • maksimalkan medsos dan media online apapun. Tipsnya: share ke grup yang memang cocok dengan tema buku tersebut. Misalnya buku pendidikan, ya share infonya ke grup guru-guru. Yang lebih ampuh juga japri ke teman-teman dekat. Kemudian bikin promo, yang paling sering adalah diskon saat masa pre order. Kemudian posting cuplikan isi buku ke medsos
  • Bisa aja, asal kita bilang ke penerbit indie bahwa kita mau cabut buku kita dari penerbit indie tersebut. Lebih lengkapnya nanti bisa tanya saat pertemuan dengan narasumber penerbit andi

P9

Agus Winarno

Pangkalan Bun, Kalteng

Gelombang 25

Apabila kita membuat buku antologi karya siswa, selanjutnya kita juga membuat, di situ apakah kita bisa di sebut sebagia penulis atau hanya editor

terima kasih

JP9

Iya kalau kita (gurunya) juga ikut menulis ya tentu bisa disebut penulis. Tapi kalau tidak ikut menulis, barulah disebut editor saja

P10

Baik Pak Brian yang luar biasa

1. Cak Inin dan pak Brian serta Bu kanjeng sama-sama menerbitkan Buku.

Pertanyaannya : Kami apakah dibebaskan pilih yang mana saja?

Petanyaan 2 : Mengapa di penerbit pa Brian Mazda-- minimal 1 bulan baru akan naik cetak?

JP10

  • Iya tadi sudah saya sampaikan. Bapak/ibu dibebaskan pilih yang mana saja. Tidak ada paksaan harus di penerbit tertentu. Saya, Cak inin, dan Bu Kanjeng semuanya bersifat menawarkan saja. Pilihan kembali pada bapak/ibu
  • bukan 1 bulan baru naik cetak, tapi 1 bulan buku selesai terbit (termasuk selesai cetak). Tapi itu paling cepat. Tidak mesti selalu bisa 1 bulan. Bisa hampir 2 bulan. Tergantung banyaknya antrian naskah

Demikian resume yang bisa saya buat dari materi ini. Semoga bermanfaat bagi saya sendiri dan bagi pembaca.

Wassalamua'laikum Wr. Wb.

Salam Literasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun