Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu 2019, Medsos, dan Jokotri

3 Januari 2019   10:26 Diperbarui: 3 Januari 2019   18:29 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kurang lebih empat bulan lagi seluruh penduduk (rakyat) yang punya hak pilih akan menghadapi pemilihan umum atau pemilu tahun 2019.

Pemilu kali ini ada lima yang harus dipilih dibilik suara. Mulai tingkat daerah, kota atau kabupaten, provinsi, pusat, dan presiden. Lebih semarak dan variatif. Meski begitu isu yang ramai sampai saat ini calon presiden dan wakilnya. Di grup WhatsApp dan Telegram tidak lepas dari bincang pilpres 2019.

Belum lagi soal orang gila yang punya hak pilih diiringi dengan wacana dan isu politik yang terus bergulir. Dinamis dan fanatis. Itu yang tampak di sekitar lingkungan tempat tinggal dan di media sosial.

Asyik dan menarik pemilu 2019. Namun, untuk masyarakat umum yang kurang interaksi dengan media perlu diajarkan tentang teknis pemilahan dan sosialisasi calon anggota legislatif yang harus dipilih sebagai wakilnya. Ada lima kartu suara. Jadi, jangan sampai salah dan asal coblos serta salah memasukkan.

Tentu petugas panitia pemilu harus sigap dan fokus dalam menyelanggarakan pemilu 2019. Siapa pun yang menang di level presiden, harus diterima dan didukung programnya. Tentu bisa diberi masukan yang positif agar sesuai dengan landasan kedaulatan NKRI, ideologi dan undang-undang.

Memerhatikan di media sosial atau medsos, terutama di facebook sangat ramai dengan kampanye. Begitu juga dengan baliho dan spanduk mulai mejeng di jalan-jalan. Saling menawarkan untuk dilihat, dikenali, dan kemudian pada saatnya dicoblos.

Jokotri
Tentang medsos calon anggota legislatif (caleg), ada yang menarik pada facebook Joko Trio Suroso (Jokotri). Caleg PDI Perjuangan nomor urut dua untuk DPRD Provinsi Jawa Barat daerah Purwakarta dan Karawang ini sangat informatif dan terlihat menguasai dua daerah pemilihannya. Di jalan besar dan daerah-daerah yang strategis sudah dipasang baligho di Purwakarta dan Karawang.

Kemudian di Instagram dan Twitter (@jokotriofficial) Pak Jokotri ini aktif. Ia mengabarkan kegiatannya mulai dari travelling, kuliner, ziarah, santunan orang miskin, tempat wisata, tips wirausaha, quotes penuh hikmah, dan memberi bantuan gerobak usaha bakso untuk orang-orang yang punya gairah bisnis. Aktivitas Pak Jokotri tersebut difokuskan di Purwakarta dan Karawang. Tagline Jokotri pun kekinian, yaitu "Ingin nge-bahagia-in kamu!" Milenial dan mewakili generasi muda.

Di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat pun tidak jauh beda. Banyak baliho di samping kiri dan kanan bahu jalan raya. Mulai bendera partai sampai gambar caleg. Namun, didominasi oleh capres dan cawapres.

Begitu juga di Cianjur saat mengunjungi rumah mertua ternyata di jalan raya sudah bertengger baliho dan spanduk kampanye, baik dari partai maupun caleg. Lagi-lagi didominasi oleh capres dan cawapres.

Jadi, pemilu 2019 sekarang yang ramai itu capres-cawapres. Caleg dan partai mungkin sekadar menjadi penggembira yang meramaikan dinamika demokrasi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun