Mohon tunggu...
Ahmad Rifqi
Ahmad Rifqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Public Relations and Digital Communication at State University of Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menghadapi Realitas Kerja di Luar Jurusan Kuliah

15 April 2024   01:58 Diperbarui: 20 April 2024   09:13 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilihan profesi merupakan salah satu keputusan besar dalam kehidupan seseorang. Setelah menempuh pendidikan formal, langkah selanjutnya adalah memilih jalur karier yang akan ditempuh. Namun, tak jarang seseorang memutuskan untuk mengambil profesi yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah yang pernah diambil. 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim pernah menyatakan sebanyak 80% mahasiswa di Indonesia bekerja tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya, yang artinya hanya sekitar 20 persen mahasiswa bekerja sesuai dengan jurusan yang diambilnya.

Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan, mulai dari perubahan minat, kesempatan kerja yang terbuka, hingga kondisi ekonomi. Meskipun terdengar kontradiktif, namun mengambil profesi di luar bidang studi kuliah bukanlah sesuatu yang jarang terjadi. 

Mengubah Paradigma, Profesi di Luar Jurusan Kuliah Bukan Sesuatu yang Salah

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa pilihan profesi yang tidak sejalan dengan jurusan kuliah bukanlah hal yang selalu buruk. Dalam perkembangan dunia kerja yang dinamis, sering kali kemampuan yang dimiliki seseorang tidak hanya ditentukan oleh apa yang dipelajarinya di bangku kuliah. Banyak faktor lain seperti soft skill, pengalaman kerja, dan ketertarikan personal juga memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan seseorang di dunia profesional.

Navigasi Antara Passion dan Realitas Pasar Kerja

Salah satu alasan utama mengapa seseorang mungkin memilih profesi di luar bidang studi kuliahnya adalah perubahan minat. Ketertarikan seseorang dapat berubah seiring waktu, terutama setelah mereka mendapatkan pengalaman langsung dalam suatu bidang. 

Contohnya, seseorang mungkin mengambil jurusan teknik informatika di perguruan tinggi, namun setelah magang di sebuah perusahaan desain grafis, mereka merasa bahwa mereka lebih tertarik pada bidang tersebut. 

Dalam hal ini, mengambil profesi yang berhubungan dengan desain grafis adalah langkah yang masuk akal meskipun tidak sejalan dengan jurusan kuliahnya.

Selain itu, terkadang faktor ekonomi juga memainkan peran penting dalam keputusan seseorang untuk mengambil profesi di luar bidang studi kuliahnya. Misalnya, seseorang mungkin telah mengambil jurusan seni rupa di perguruan tinggi, namun setelah lulus menyadari bahwa lapangan pekerjaan dalam bidang tersebut sangat terbatas di daerahnya. 

Sebagai solusi, mereka mungkin memilih untuk bekerja di industri yang menjanjikan lebih banyak peluang, meskipun itu berarti meninggalkan bidang studi mereka.

Namun, mengambil profesi yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah juga dapat menimbulkan tantangan tertentu. Seseorang yang memasuki industri baru harus siap untuk belajar hal-hal baru secara cepat dan efisien agar dapat bersaing dengan rekan-rekan mereka yang memiliki latar belakang pendidikan yang lebih relevan.

Strategi Menghadapi Tantangan Karier yang Tidak Linier

Untuk survive dalam karier yang tidak linier dengan jurusan kuliah, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. 

Pertama, ikuti bootcamp atau kelas intensif di bidang karier yang diminati yang dapat membantu memperoleh skill atau keterampilan dalam bidang tersebut. Bootcamp atau kelas intensif biasanya berfokus pada kemampuan technical skills yang terkait langsung dengan kebutuhan industri atau pasar kerja tertentu. 

Selain pembelajaran, bootcamp juga dapat menyediakan kesempatan untuk membangun jaringan profesional dengan praktisi dan perusahaan di industri yang diminati.

sumber: unsplash
sumber: unsplash

Kedua, seseorang bisa mengikuti magang, organisasi, ataupun volunteer di bidang yang diinginkan. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ini, seseorang dapat memperkaya pengalaman dan memperluas jaringan profesional yang dapat menjadikan mereka lebih kompetitif dalam industri yang diminati meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai.

Setelah mengikuti kedua tips diatas seseorang bisa menyusun portofolio yang sesuai dengan bidang yang diminati. Portofolio bisa digunakan untuk menunjukkan kemampuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pilih hasil kerja yang terbaik untuk dimasukkan ke dalam portofolio agar terlihat lebih unggul dibandingkan dengan kandidat lainnya.

sumber : https://dribbble.com/shots/8565380-Portofolio-Template/Input sumber gambar
sumber : https://dribbble.com/shots/8565380-Portofolio-Template/Input sumber gambar

Maka dari itu, mengambil profesi yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah bukanlah sesuatu yang aneh atau salah. Setiap orang memiliki perjalanan karier yang unik, dan penting untuk memahami bahwa jalur yang mereka pilih tidak selalu harus sejalan dengan apa yang mereka pelajari di bangku kuliah. Yang terpenting adalah menemukan pekerjaan yang memenuhi kebutuhan dan keinginan pribadi, serta memberikan peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan profesional.

Ahmad Rifqi Fadhlurrahman, Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta angkatan 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun