Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jadilah Teladan Kemanusiaan di Tengah Pandemi dan Ramadan

8 Mei 2020   22:14 Diperbarui: 8 Mei 2020   22:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah. Banyak teladan lokal bermunculan di negeri ini. Karena masyarakatnya pada dasarnya merupakan masyarakat yang saling menghormati, tolong menolong dan menghargai keberagaman. Karena kearifan lokal inilah, banyak sekali teladan-teladan lokal yang bisa kita jadikan panutan.

Ketika awal masuk Islam di tanah Jawa, contoh teladan yang bisa kita jadikan contoh adalah wali songo. Karena para wali inilah, Islam yang merupakan agama pendatang ketika itu, kini menyebar di seluruh Indonesia dan menjadi agama mayoritas. 

Dalam upaya penyebaran agama Islam ketika itu, dilakukan dengan cara yang santun, ramah, adaptif dengan budaya lokal, tidak ada paksaan ataupun intervensi. Masyarakat diberikan kebebasan untuk mengerti, memahami selanjutnya menentukan pilihan.

Di era milenial ini, tentu juga ada tokoh-tokoh lokal yang bisa kita jadikan teladan. Belakangan ini, setelah beliau meninggal, banyak orang yang menyatakan seorang almarhum didi kempot, merupakan salah satu teladan yang baik. Perjuangannya untuk mencapai kesuksesan, bisa dijadikan inspirasi. 

Di puncak kejayaannya, masih mau berbagi dengan lingkungan sekitarnya. Bahkan sebelum kepergiannya untuk selamanya, almarhum juga sempat menggalang konser amal, untuk membantu masyarakat terdampak covid-19.

Setiap orang pasti punya teladan masing-masing. Karena itulah, mari kita saling memberikan teladan yang baik, bagi keluarga dan lingkungan sekitar. Masa pandemi bukan berarti menyurutkan untuk tidak saling berbagi, tidak berperilaku yang menyenangkan, ataupun bertutur yang menyejukkan. 

Semua aktifitas yang bisa memberikan teladan baik, masih bisa kita lakukan di bulan Ramadan yang berada di masa pandemi ini. Asal ada kemauan, segalanya pasti bisa dilakukan.

Di masa pandemi ini, perlu upaya untuk saling meringankan dan menguatkan satu dengan yang lain. Bukan malah sebaliknya. Beberapa waktu lalu, sempat terjadi prank yang membagikan sembako ternyata berisi sampah. Demi mengejar viewer, rela melakukan perilaku yang merugikan orang lain. 

Perilaku semacam ini tentu saja tidak perlu dijadikan teladan. Perilaku tersebut merupakan contoh perilaku yang bisa mengikis rasa kepedulian antar sesama.

Stop segala bentuk menebar provokasi di bulan suci ini. Hentikan segala bentuk caci maki, iri dengki dengan bibit negative lain dalam diri.  Mari kita aktif menyebarkan dan menanamkan nilai kearifan lokal. 

Sebarkanlah segala pesan perdamaian, pesan yang menyejukkan dan menguatkan. Pandemi tidak akan berlalu, jika diantara kita masih terus berseteru. Pandemi tidak akan selesai, jika kita masih terus menebar caci dan provokasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun