Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setop Postingan Pemicu Konflik, Mari Saling Menguatkan Solidaritas

15 Maret 2020   06:49 Diperbarui: 15 Maret 2020   06:50 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Satu - kompas.com

Perkembangan teknologi saat ini memang sudah tak bisa dihindari. Informasi bisa diakses hanya dalam hitungan detik dengan perangkat smartphone. Informasi juga bisa dengan mudah tersebar, hanya dengan smartphone. 

Kemajuan itu pula yang kemudian mempengaruhi pola kita dalam mengakses atau menyebarkan informasi. Ironisnya, kemudahan dan kemajuan teknologi ini seringkali disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak baik. Termasuk salah satunya digunakan untuk kepentingan penyebaran hoaks dan pesan kebencian.

Perilaku diatas seringkali terjadi di era milenial ini. Kebencian tanpa alasan, serta menjadikan kebohongan sebagai dasar kebenaran, masih marak terjadi. Karena itu mari kita bijak dalam bermedia sosial. Bijak pula dalam setiap berinteraksi dengan siapapun. Tak terkecuali dengan orang satu pandangan, tapi yang berbeda pendangan dengan kita. Kita semua sama. Mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

Menjaga solidaritas antar umat beragama tetap perlu dijaga, agar kerukunan tetap terjaga. Ketika kerukunan terjaga, maka rasa toleransi, saling menghargai dan menghormati tetap bisa ada dalam setiap kehidpan sehari-hari. 

Jika kita melihat dalam kehidupan sehari-hari, postingan yang berisi kebohongan ataupun kebencian, masi saja terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan politik, untuk urusan sehari-hari, bahkan dalam kondisi bencana atau musibah pun, kadang masih saja ada pihak-pihak yang secara sengaja menebar provokasi, ujaran kebencian dan kebohongan yang bisa memicu kepanikan masyarakat.

Indonesia adalah negara yang penuh keragaman suku, budaya, agama, bahasa dan latar belakang lainnya. Keragaman itu adalah anugerah yang harus dijaga, tidak hanya oleh generasi saat ini, tapi juga oleh generasi mendatang. Semuanya harus bergandengan tangan, saling menguatkan agar tidak mudah terpengaruh dengan pesan-pesan kebencian dan provokasi SARA. 

Tak dipungkiri, kelompok radikal seringkali memanfaatkan hal ini untuk menebar ketakutan di masyarakat. Ketika masyarakat panik, mudah marah, situasi akan chaos, mereka akan dengan mudah mengklaim hal tersebut sebagai medan perang. Hal inilah yang harus diantisipasi agar jangan sampai terjadi.

Kerusuhan SARA yang terjadi di India, yang dipicu karena lahirnya undang-undang di negara tersebut, juga harus disikapi secara utuh. Konflik antara kelompok Hindu dan muslim setempat, jangan dibelokkan dan dibawa ke Indonesia. Negeri ini bukanlah negeri yang penuh dengan konflik. Indonesia adalah negara kaya, harus dijaga oleh masyarakatnya. Indonesia adalah negara yang toleran, yang tidak menganut paham kekerasan. Keramahan yang ada jangan diganti dengan amarah yang tidak jelas arahnya. Semoga bisa jadi renungan bersama. Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun