Persoalannya adalah, organisasi tersebut tentu telah menanamkan sebuah pemahaman atau keyakinan dalam setiap pribadi anggotanya. ISIS menanamkan paham teror, ketika organisasinya bubar apakah paham yang diyakini tersebut ikut bubar? Pertanyaan yang sama juga ditujukan ke HTI ketika dibubarkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
Karena itulah perlu komitmen yang sama dari semua organisasi, untuk terus mengobarkan perlawanan kepada radikalisme. Selain komitmen, juga dibutuhkan aksi yang nyata. Organisasi apapun itu tidak hanya harus meredam propaganda radikalisme, tapi juga harus aktif menyebarkan pesan damai, agar konten negative yang terlanjur menyebar di dunia maya bisa terminimalisir. Salam.