Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Agama Menjadi Pemersatu Bukan Pemecah Belah

28 Desember 2018   13:02 Diperbarui: 28 Desember 2018   22:18 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi Beragama - blog.ruangguru.com

Ketika adzan sholat berkumandang, seluruh umat muslim berbondong-bondong ke masjid. Yang beraktifitas menghentikan aktifitasnya, meluangkan waktu untuk menjalankan sholat di masjid, mushola, ataupun di kantor. Bahkan ketika adzan berkumandang, tidak sedikit masyarakat yang masih beraktifitas di jalan menghentikan langkahnya dan mencari tempat ibadah terdekat.

Contoh diatas merupakan bukti nyata, bahwa agama telah menyatukan semua orang untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Ketika hari minggu, seluruh umat Kristiani juga berbondong-bondong ke gereja. Umat Kristiani juga meluangkan waktu khusus untuk beribadah. Dan lagi-lagi, ini menjadi bukti bahwa agama bias menyatukan masyarakat. 

Hal yang sama juga dirasakan pemeluk agama yang lain, Hindu, Budha, Konghucu, bahkan aliran kepercayaan. Mereka pasti akan memberikan waktu khusus untuk beribadah.

Agama apapun di muka bumi ini, selalu mengajarkan kebaikan. Tidak ada agama yang mengajarkan keburukan. Indonesia merupakan negara yang mengakui banyak agama. Meski pada faktanya Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, namun tidak sedikit dari masyarkat Indonesia yang memeluk agama lain. 

Untuk itulah, tradisi dan adat istiadat di negara ini tentu sangat berbeda dengan negara lain. Budaya saling menghormati, menghargai, dan tolong menolong begitu kuat dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu pula, berbagai macam suku dengan keyakinan yang berbeda, bisa hidup rukun dan saling berdampingan.

Namun dalam perjalanannya, sentimen agama seringkali digunakan masyarakat yang tidak bertanggungjawab untuk memecah belah. Apalagi dalam tahun politik seperti sekarang ini, ujaran kebencian begitu massif terjadi di media sosial. Ujaran kebencian digunakan untuk menaikkan atau menurunkan elektabilitas pasangan calon tertentu. Yang lebih mengkhawatirkan, ujaran kebencian juga digunakan oleh kelompok radikal, untuk menyebarkan propaganda radikalisme di dunia maya. 

Ketika berbagai macam kepentingan jelek itu bertemu, potensi konflik akan menghampiri kita. Masyarakat yang tadinya ramah, mendadak berubah menjadi pemarah. Masyarakatnya yang awalnya suka merangkul, berubah menjadi masyarakat pemukul.

Ironisnya, berbagai provokasi dan ujaran kebencian itu dengan membawa nilai-nilai agama. Tidak hanya tokoh masyarakat, tokoh politik, tokoh agama pun juga mulai terjebak kepentingan pragmatis, dan secara tidak sadar menjadi penyebar kebencian itu. Sebagai masyarakat yang tidak ingin NKRI hancur, mari kita saling mengingatkan. 

Sebagai generasi penerus bangsa, mari kita isi keheseharian dengan berbagai macam ucapan dan perilaku yang baik. Dan yang tak kalah pentingnya, bekali diri kalian semua dengan literasi media yang kuat. Dengan literasi, kita akan bisa terbebas dari berita bohong yang selama ini juga terus bermunculan.

Saat ini, agama juga mulai dibawa ke kancah politik nasional. Memilih pemimpin yang berbeda agama, dianggap sesat. Memilih partai pengusung calon non muslim, dianggap sesat. Sementara, praktek korupsi yang selama ini dilakukan oleh para elit politik, tidak pernah melihat agama. Kalau sudah begini, penyesalan akan bermunculan. Untuk itulah, mari kita terus saling mengingatkan. 

Biarkanlah agama berada di jalur yang netral. Karena pada dasarnya agama itu untuk semua. Bukan untuk kelompok mayoritas ataupun minoritas. Dan agama itu untuk menyatukan, bukan untuk memecah belah. Jangan jadikan Indonesia yang damai ini menjadi negara konflik. Mari kita saling bergandengan tangan, saling memperkuat ukhuwah dan tetap menjaga nilai-nilai toleransi. Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun