Usai berdzikir, terang Zulkarnain, bayi yang diaqiqah dibawa dengan cara digendong, untuk menghampiri kakek dari sang bayi serta tamu undangan yang hadir untuk mencukur rambutnya.
Dalam prosesi Nenjor itu sendiri, kata Zulkarnain, sebelumnya bayi dirias serta mengenakan pakaian adat Bengkulu, serta adanya pembuatan pelaminan bayi di dalam rumah, bayi harus digendong pihak keluarga dan juga membawa cerano atau wadah yang berisikan lembaran daun sirih, serta sesajen lainnya.
"Saat pencukuran rambut setiap undangan diberi kesempatan untuk mencukur rambut sang bayi, serta dilanjutkan dengan memercikan tepung tawar ke kepala anak," jelas Zulkanain.
Setelah prosesi itu, terang dia, tamu undangan yang hadir mencicipi hidangan yang telah disediakan tuan rumah.
"Nenjor ini merupakan salah satu wujud syukur terhadap kelahiran sang anak kepada Allah SWT, dan pelaksanaan Nenjor ini juga diinginkan agar sang anak nantinya menjadi sosok yang soleh, berbakti kepada orangtua," demikian Zulkarnain.