Mohon tunggu...
Ahmad rayhan
Ahmad rayhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Untuk tugas kuliah

Untuk tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Tradisi "Nenjor" Suku Lembak di Bengkulu

4 Maret 2021   12:15 Diperbarui: 4 Maret 2021   12:21 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Usai berdzikir, terang Zulkarnain, bayi yang diaqiqah dibawa dengan cara digendong, untuk menghampiri kakek dari sang bayi serta tamu undangan yang hadir untuk mencukur rambutnya.

Dalam prosesi Nenjor itu sendiri, kata Zulkarnain, sebelumnya bayi dirias serta mengenakan pakaian adat Bengkulu, serta adanya pembuatan pelaminan bayi di dalam rumah, bayi harus digendong pihak keluarga dan juga membawa cerano atau wadah yang berisikan lembaran daun sirih, serta sesajen lainnya.

"Saat pencukuran rambut setiap undangan diberi kesempatan untuk mencukur rambut sang bayi, serta dilanjutkan dengan memercikan tepung tawar ke kepala anak," jelas Zulkanain.

Setelah prosesi itu, terang dia, tamu undangan yang hadir mencicipi hidangan yang telah disediakan tuan rumah.

"Nenjor ini merupakan salah satu wujud syukur terhadap kelahiran sang anak kepada Allah SWT, dan pelaksanaan Nenjor ini juga diinginkan agar sang anak nantinya menjadi sosok yang soleh, berbakti kepada orangtua," demikian Zulkarnain.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun