Mohon tunggu...
Ahmad Qomaruddin
Ahmad Qomaruddin Mohon Tunggu... Penulis - kolektor buku dan pengagum perempuan cantik

*Dzikir,Fikir,Amal sholeh

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cinta Lingkungan dengan Mendaur Ulang APK yang Berserakan

16 April 2019   14:02 Diperbarui: 16 April 2019   14:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari jumlah yang difasilitasi KPU, menurut  logika berpikir dan nalar akal sehat manusia  gen apapun pasti merasa sangat kurang maksimal mengingat luas wilayah berdasarkan propinsi maupun kabupaten sangatlah luas. Maka dari itu, demi berduyun-duyunya  masyarakat agar pergi ke TPS terdekat, semua kontestan dari Sabang sampai Merauke pasti masif mencetak APK dengan jumlah gede-gede an.

Para pembaca yang Budiman, mengingat membludaknya APK parpol beserta kanca-kanca nya, baik yang terpaku di pohon besar maupun yang tegak berdiri di topang bermacam jenis kayu maupun bambu, diikat dengan tali rafia aneka warna atau kawat supaya merekat lebih kuat. 

Tak lama berselang karena tanggal 14-16 april (hari tenang) sudah dekat, maka ditiuplah terompet sakti KPU pertanda warning agar semua APK harus tercopot semua. terhitung mulai pukul 00.01 WIB, Sontak semua pendukung,relawan maupun aparat yang bertugas bergerak super very high,very fast guna membereskan himbauan tersebut. 

Berdasarkan arti sebuah syair bahwasanya "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama", Lalu muncul pertanyaan di benak beberapa elemen masyarakat "mau di apakan sampah-sampah APK tersebut supaya lebih ber faedah?".

Pertama, Membuat Kentongan

Para pembaca kompas yang saya hormati,dalam usaha meninjak-lanjuti APK-APK yang sementara tak lagi berguna tersebut. Alangkah lebih arif dan bijaksananya Jika masyarakat berbondong-bondong menyulap tumpukan bambu menjadi kentongan. Bukan tanpa alasan karena bulan Mei mendatang masyarakat muslim sudah menjalankan ibadah puasa. Betapa banyak apresiasi dan pahala yang didapat jika kentongan tadi di aplikasikan sebagai tanda berbuka puasa juga sebagai alarm bahwa waktu sahur telah tiba.

Kedua, Membuat Egrang

Para pembaca kompas yang saya banggakan, Follow up selanjutnya atas dasar mangkraknya APK-APK tersebut. Masyarakat bekerja sama membuat aneka macam egrang dari tumpukan bermacam-macam kayu dan batangan paku. Pendaur ulangan ini di maksudkan untuk mempersiapkan perayaan HUT Republik Indonesia yang ke 74. Pengakomodiran pembuatan egrang ini nantinya harus terdistribusi ke seluruh pelosok negeri. Betapa semangat dan riuhnya peringatan HUT RI ke 74 nanti jika masyarakat sudah begitu responsif menyiapkan alat-alat serta kelengkapan perlombaan jauh-jauh hari.

Ketiga, Membuat Tali

Para penikmat kompas yang berbahagia, perhatian selanjutnya kita fokuskan kepada aneka macam tali rafia,tampar yang belum dijamah pasca pencopotanya. Masyarakat harus bergotong royong membuat aneka macam kerajinan tali yang selanjutnya akan super duper multifungsi. Bisa di manfaatkan masyarakat ketika ada kerja bakti di desa-desa, menarik kendaraan yang terperosok kedalam kubangan jalan bagi desa-desa yang belum maksimal tersentuh pembangunan jalan. bisa dijual untuk menambal jalan berlubang tadi, atau disumbangkan ke tempat ibadah dan prasarana umum yang belum pernah direnovasi.

Keempat, Membuat Karung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun