Mohon tunggu...
Ahmad Noven Friyandi
Ahmad Noven Friyandi Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

- Akidah dan Filsafat. Univ. Al-Azhar Kairo - Penikmat musik

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Hal yang Dapat Membuat Lagu Jadi Kehilangan Penikmat dan Solusi Sufi untuk Kontroversi Lagu

6 April 2020   11:55 Diperbarui: 6 April 2020   12:23 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada akhirnya Naguib Mahfouz mengklarifikasi bahwa novel Aulad Haratina yang diciptakannya bukan lah bertujuan untuk mencederai kesakralan agama.

Tujuan utama dari seorang seniman adalah agar karyanya dapat dinikmati dan diapresiasi. Sangat miris sekali jika seniman sampai harus mengklarifikasi maksud dan tujuan dari karyanya. Karna jika begitu, maka orang-orang sudah gagal dalam menghayati atau menikmati karya seninya.

Kembali lagi ke objek lagu. Jika dengan menalar lagu dapat melahirkan perdebatan, maka tidak dengan menghayati lagu. Barangkali setiap kita akan menerima emosi yang sama ketika mendengar lagu. Semua kita tentu akan merasakan cinta tanah air ketika mendengar lagu Indonesia Raya jika kita menghayatinya. Bukannya sebailiknya, alias semakin benci dengan Negara sendiri ketika mendengar lagu tersebut. Jadi, kesepakatan akan didapati ketika menghayati lagu. 

Untuk solusi dalam fenomena kontroversi lagu, saya jadi teringat kalam bijaknya salah satu tokoh sufi modern Mesir seorang Grand Syekh Al-Azhar yang dijuluki dengan Imam Al-Ghazali di Era Kontemporer yang wafat pada tahun 1978, semoga allah merahmati beliau. Ia adalah Prof. Abdul Halim Mahmud.

Ia berkata "nata'awanu bimattafaqna wa natashobbaru bimakhtalafna".

Yang terjemahannya : Kita saling tolong menolong dengan apa yang kita sepakati dan kita saling bersabar dengan apa yang kita perselisihkan.

Dalam fenomena kontroversi lagu, walaupun lagu tidak dianggap memuaskan dalam menguraikan sebuah konsep. Nyatanya lagu tetap saja bisa ditanggapi dengan naluri dan akal. Dengan kata lain dapat dihayati dan dinalar. 

Kontroversi seputar lagu hanya akan muncul ketika orang-orang mulai menalar lagu. Sedangkan kesepakatan akan muncul ketika orang-orang menghayati atau menikmati lagu.

Untuk kita yang berkontroversi seputar lagu Aisyah, ingatlah bahwa kita sama-sama sepakat dengan emosi yang kita terima dengan hati alias penghayatan kita ketika menanggapi lagu Aisyah.

Jika ekspresi kecemburuan yang ada dalam lagu Aisyah mampu mereaksikan rasa cinta kita kepada Rasulullah SAW., semakin bertambah. Maka mari kita sama-sama hayati lagu ini agar kita dapat menikmatinya dan bersabar terhadap segala perbedaan pemahaman yang ada agar terwujudnya perdamaian.

kita saling tolong menolong dengan apa yang kita sepakati dan kita saling bersabar dengan apa yang kita perselisihkan.

Salam Hangat, maju terus musik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun