Kita semua tahu betapa pentingnya kesehatan mental, kan? Di era digital ini, banyak dari kita yang mulai melakukan self diagnosis atau mediagnosis diri sendiri terkait kesehatan mental. Informasi tentang kesehatan mental gampang banget diakses. Cukup buka Tiktok, X, atau Instagram, langsung muncul konten soal anxiety, depresi, overthinking sampai ADHD. Gen Z sebagai generasi yang tumbuh bareng internet, jadi lebih sadar sama kesehatan mental.
Self diagnosis adalah ketika mencoba mengidentifikasi masalah kesehatan mental kita sendiri, biasanya dengan bantuan informasi yang kita temukan di internet. Misalnya, kita mungkin merasa cemas langsung mencari tahu genjala depresi atau kecemasan. Hasilnya? Banyak dari kita yang merasa “oh, ini gw banget” dan mulai menganggap diri kita punya gangguan mental.
Kenapa ini bisa bahaya
Meskipun internet memberikan banyak informasi, tidak semua yang kita baca akurat. Self diagnosis bisa bikin kita salah paham tentang kondisi kita sendiri. Kita mungkin menganggap diri kita mengalami depresi padahal hanya sedang mengalami stress biasa. Ini bisa menyebabkan kita merasa lebih buruk dan mengabaikan masalah yang sebenernya.
Perlunya Edukasi mengenai kesehatan mental
Salah satu solusi untuk masalah ini adalah meningkatkan literasi kesehatan mental. Kita perlu tahu perbedaan gejala normal dan perlu perhatian lebih. Edukasi tentang kesehatan mental sangat penting agar kita bisa memahami diri kita dengan lebih baik dan tahu kapan harus mencari bantuan professional.
Kesadaran Gen Z terhadap mental health itu hal yang positif. Tapi, self diagnose bukan solusi utama. Daripada sekadar mencari label atas apa yang kita alami, lebih baik fokus bagaimana cara menanganinya dengan tepat. Karena pada akhirnya, kesehatan mental itu bukan tentang gelar atau diagnosis, tapi tentang gimana kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI