Mohon tunggu...
Ahmad Najiullah
Ahmad Najiullah Mohon Tunggu... Pustakawan - Mahasiswa Pascasarjana Universitas Bina Bangsa

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Bina Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Trasformasional Versus Kerjasama Kelompok

7 Desember 2021   14:40 Diperbarui: 7 Desember 2021   14:49 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kepemimpinan Transformasional

Kata "transformasi" dalam konteks ini mensyaratkan bahwa gaya kepemimpinan ini memulai perubahan dengan cara melakukan sesuatu dalam tim, serta orang - orang di dalam tim. Hasil transformasi dari pemimpin menjadi panutan dan terhubung dengan rasa identitas dan diri anggota tim untuk secara kolaboratif memulai perubahan yang diperlukan.

Walton dalam (Journal, Centre and Uk, 2015) memberikan pepatah bijak dalam otobiografinya, salah satunya adalah menghargai rekan dengan pujian. Menurut walton ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan transformasional yang juga dikenal sebagai (empat I") yaitu diantaranya :

  • Faktor pengaruh ideal

Pengaruh yang diidealkan menggambarkan bahwa seorang pemimpin yang menjadi panutan atau teladan bagi rekan kerja atau bawahannya. Seorang pemimpin dengan pengaruh optimal dapat dipercaya oleh rekan kerja dan bawahannya untuk membuat pilihan yang tepat di tempat kerja.

  • Faktor pengaruh inspirasional

Motivasi inspirasional menggambar kan seorang pemimpin yang mampu memotivasi rekan kerja dan bawahannnya untuk berkomitmen pada visi perusahaan. Seorang pemimpin yang inspirasional memicu semangat kelompok untuk bekerja sesuai cita-cita perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja dan pertumbuhan perusahaan.

  • Faktor stimulasi intelektual

Stimulasi intelektual yaitu gambaran dari seorang pemimpin yang mendorong kreativitas dan inovasi bagi rekan kerja dan bawahannya meskipun berbeda pendapat dengan pandangan suatu kelompok. Pemimpin dengan stimulasi intelektual memiliki pemikiran kritis dan penyelesaian masalah dalam upaya untuk membuat perusahaan lebih baik.

  • Faktor pertimbangan individu

Pertimbangan individu digambarkan dari sorang pemimpin yang bertindak sebagai mentor dan pembimbing bagi rekan kerja atau bawahannya, pemimpin dengan pertimbangan individu mendorong rekan kerja dan bawahannya untuk mencapai tujuan yang membantu tim dan perusahaan.

Kepemimpinan transformasional yang efektif menghasilkan kinerja yang melebihi harapan organisasi. Efek tambahan dari kepemimpinan transformasional karena seorang pemimpin harus menyatukan komponen - komponen untuk mencapai "kinerja melampaui harapan" (Northouse 2016) Masing-masing dari empat komponen menggambarkan karakteristik yang berharga untuk proses transformasi. Ketika seorang pemimpin menjadi panutan, pemberi semangat, inovator, dan pelatih yang kuat, mereka membantu mengubah rekan kerja mereka menjadi individu yang lebih baik, lebih produktif, dan sukses.

Dimensi kepemimpinan transformasional meliputi:

  • Idealized influence, meliputi : Rasa hormat dari karyawan, Kepercayaan, Dapat menjadi panutan.
  • Inspirational motivation, meliputi: Motivator, penetapan tujuan
  • Intelectual simulation, Meliputi : Ide kreatif, Problem Solver
  • Individual consideration, meliputi : Pengembangan karir, Menciptakan lingkungan kerja yang baik, Hubungan dengan bawahan.

Kerjasama Kelompok

Sarwono (2011) menjelaskan bahwa kerjasama terdiri dari lebih dari satu orang yang melakukan suatu tugas dengan beberapa aturan dan prosedur. Sedangkan Tim adalah sekelompok dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasikan upaya mereka untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan tertentu. Kerjasama tim yang baik sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pencapaian tujuan perusahaan. Stephen dan Timothy (2008) menyatakan bahwa kerja tim adalah suatu kelompok yang upaya individunya menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada hasil yang diperoleh jika pekerjaan diselesaikan sendiri. Kerja tim menghasilkan sinergi positif melalui upaya terkoordinasi. Artinya kinerja yang dicapai oleh suatu tim lebih baik daripada kinerja per individu dalam suatu organisasi atau perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun