Mohon tunggu...
Ahmad Muttaqillah
Ahmad Muttaqillah Mohon Tunggu... Dosen - Berjuanglah menuju persatuan dan kesatuan

Praktisi Pendidikan MP UIN Jakarta Dosen Luar Biasa UMJ/UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cuaca di Negeri Paman Sam

15 November 2021   16:56 Diperbarui: 15 November 2021   17:43 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Firman : "Ya, bagi orang lokal tentu saja cuaca semacam itu tidak segagap orang yang berada di daerah tropis. Ketika di ruang kantor pada umumnya mereka pekerja setempat cukup dengan pemanas ruangan. Namun bagi orang luar Amerika masih tetap dingin. Ada seorang watawan VOA[1] dari luar Amerika, ia mengaku masih menggunakan penghangat pada telapak kaki agar tidak menggigil di kantornya."

 

Nisa    : "Sebenarnya kapan sih, cuaca dingin terjadi di sana, Fir? Saya masih ingin mendengar ceritamu lebih panjang."

 

Firman : "Baik, Nis. Aku lanjutkan ceritanya. Sore itu tanggal 31 Januari 2019 Waktu Amerika Serikat sangat dingin, tepat pukul pukul 17.30, sedangkan di Indonesia kira-kira pukul 06.30. Tak dapat dibayangkan memang cuaca ekstrim semacam itu. Pemandangan di Niagara, salah satu air terjun terkenal di AS tampak seperti di dalam ruangan pendingin. Sebagian besar di sekelilingnya adalah es. Saya berbicara dengan salah seorang turis yang berada disitu mengatakan bahwa Niagara adalah memiliki kecantikan yang berbeda saat ini."

 

Nisa     : "Tadi kamu bilang jalur penerbangan dihentikan. Apa benar begitu?"

 

Firman : "Betul, Nis.  Bandara-bandara di wilayah itu sangat sepi. Beberapa pekerja mencoba memanaskan mesin pesawat terbang, namun bunyinya tidak stabil. Akhirnya mesin pun dimatikan. Taka da jalur penerbangan saat itu dikarenakan cuaca dingin yang sangat ekstrim."

 

Nisa     : "Geliat perekonomian di Negara Paman Sam itu stabil?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun