Rangkaian haul ke-87 ulama besar dari tanah Kalimantan Selatan KH Muhammad Kasyful Anwar atau Datu Kasyful di mulai Selasa-Kamis, (15-17/4/2025) malam setelah isya di kubah beliau Desa Kampung Melayu, Martapura.Â
Puncak haul dilaksanakan Jumat, (18/4/2025) malam setelah magrib di Ruang Induk Musholla Raudhatul Anwar dekat kubah Desa Kampung Melayu, Martapura.
PEMBAHARU PONPES DARUSSALAM DAN RAIS SYURIAH CABANG NU MARTAPURAÂ
Datu Kasyful adalah seorang Mujaddid (pembaharu) dan Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura periode ketiga selama 18 tahun (1922-1940 M).Â
Dalam kepemimpinannya terjadi perubahan-perubahan fundamental seperti sistem pendidikan formal yang sebelumnya berupa halaqah sistem pengajaran tradisional dan majelis taklim yang diprakarsai tokoh Sarekat Islam (SI) Martapura KH. Jamaludin (1914-1919) dilanjutkan oleh KH. Hasan Ahmad (1919-1922) diubah beliau menjadi model pengajaran klasikal/madrasah dalam pendidikan tradisional dengan sistem kelas berjenjang dari Tahdiriyah selama 3 tahun, Ibtidaiyah 3 tahun, dan Tsanawiyah 3 tahun.Â
Penyusunan kurikulum, beliau menetapkan kitab-kitab standard dan mengarang beberapa kitab untuk menjadi acuan pelajaran yang diberikan di Ponpes tersebut.Â
Pemberdayaan tenaga pengajar, beliau adalah pedagang emas dan intan yang dijalankan saudara iparnya di Jakarta. Selain usaha tersebut, beliau juga memiliki sawah dan kebun karet yang dikerjakan oleh tenaga upahan. Gaji guru-guru Pesantren Darussalam Martapura banyak diberikan dari uang pribadi beliau. Â
Peningkatan infrastruktur yang meliputi pembangunan sarana dan prasarana fisik bangunan dengan melakukan pemugaran gedung lama diganti gedung baru yang bertingkat semi permanen dengan dasar kayu ulin. Gedung ini memiliki enam belas lokal yang digunakan untuk ruang belajar dan kantor.Â
Dalam catatan lembaran kuning klasik tulisan arab melayu yang kudapat dari Ketua Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) PCNU Kab.Banjar 2025-2030, Muhammad Fahrie tercatat Datu Kasyful sebagai Rais Syuriah Cabang NU Martapura dan Wakil Rais Syuriah KH. Abdul Qadir Hasan (murid sekaligus pengganti beliau pimpinan periode keempat (1940-1959) Ponpes Darussalam Martapura), Katibnya (Sekretaris) KH. Khalid bin Hasyim.Â