Persalinan di tengah pandemi Covid-19 memerlukan penanganan khusus. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Yassin Yanuar Mohammad, mengatakan ada sejumlah prinsip berbeda yang diterapkan. Misalnya, sang ibu diharuskan melakukan screening Covid-19 dalam 3-7 hari sebelum waktu perkiraan persalinan tiba.
pemberian ASI kepada bayi yang baru lahir, Yassin menjelaskan, bisa dilakukan menggunakan metode ASI perah. Situasi seperti ini harus terus dilakukan sampai sang ibu dinyatakan sembuh dari Covid-19. Selain itu, kata Yassin, semua anggota tim penolong ibu dalam proses persalinan akan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap.
Hal lain yang membedakan persalinan pada masa Covid-19 dengan era normal adalah hanya suami yang diperbolehkan menunggu proses persalinan. "Pembesuk (di rumah sakit) pun dibatasi." Â
Jadi persalinan dalam masa pandemi bisa tetap aman jika melakukan protokol kesehatan yang ada di rumah sakit tertentu, adapun cara menjaga kesehatan bayi dari infeksi virus dan bakteri
melahirkan, sebagai ibu tentu ingin selalu berusaha menenangkan tangisan bayi dan menikmati senyuman pertamanya.
Ibu menyadari, bahwa bayi membutuhkan orangtuanya untuk mengurus semua hal terkait dirinya. Karena itulah, ibu juga ingin selalu melindungi bayinya dari berbagai hal.
Perlu diingat bahwa bayi baru lahir rentan terhadap virus. Berikut adalah beberapa yang harus diperhatikan:
1. Virus Perut
"Virus gastrointestinal dapat menimbulkan masalah signifikan pada bayi. Virus ini dapat menyebabkan dehidrasi akibat diare," kata Dr. Sabella.
2. Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Bayi di bawah 6 bulan yang mendapatkan virus ini seringkali harus dirawat di rumah sakit. Virus ini dapat menyebabkan bronchiolitis, suatu kondisi dimana saluran udara kecil di paru-paru membengkak, menghalangi aliran udara dan tersisi dengan lendir. RSV juga bisa menyebabkan pneumonia.
3. Virus Flu