Mohon tunggu...
Ahmad Jauhaari
Ahmad Jauhaari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Mahasiswa 2021 Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-nilai Moral dan Pelajaran Hidup dalam Satu Semester

3 Juni 2022   13:01 Diperbarui: 3 Juni 2022   13:03 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Selamat pagi, siang, sore, dan malam semuanya. Para pembaca yang Budiman Semoga senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Pada kali ini seperti biasa artikel mingguan tugas kewarganegaraan akan tetapi ini akan menjadi artikel saya yang terakhir pada semester ini. Dan artikel ini tidak berisi tentang materi-materi melainkan berisi tentang kesan dan pesan saya belajar mata kuliah kewarganegaraan ini selama semester 2 ini.

Berawal dari pertemuan kuliah pertama di matkul kewarganegaraan ini. Adapun yang menjadi dosen di mata kuliah ini yaitu Pak Edi Purwanto M.Si beliau merupakan dosen saya pada saat semester 1 di mata kuliah Pancasila dan kami sekelas bertemu lagi dengan beliau di semester 2 ini akan tetapi di mata kuliah yang berbeda yaitu kewarganegaraan. 

Pengalaman Kami belajar bersama beliau senang sekali dan seru. Banyak nilai-nilai moral yang beliau ajarkan kepada kami sekelas dan juga beliau mengajarkan bagaimana agar kita menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Kewarganegaraan.

Pada penugasan pertama, Pak Edi menugaskan kami untuk mewawancarai teman setelah kami sendiri. Tujuan dari wawancara tersebut agar kita bisa saling mengenal satu sama lain di kelas. Kemudian hasil wawancara tersebut kita Tuliskan di artikel kemudian kita upload di Kompasiana, yaitu salah satu platform yang berisikan tentang artikel dan berita. 

Selain mengajarkan kami nilai-nilai moral bangsa Pak Edi juga melatih kami agar bisa menulis. Dan hingga penugasan terakhir kami Di semester ini tugasnya tetap sama, yaitu Menulis artikel. Penugasan artikel ini sudah sering kami lakukan tiap minggunya sejak semester 1 sejak awal mula Kami belajar dengan beliau.

Lanjut pada penugasan yang kedua, beliau menugaskan kami untuk mewawancarai ibu kami masing-masing. Walaupun walaupun sederhana sekali akan tetapi ini memiliki makna yang sangat dalam menurutku. Dikarenakan Tidak semua orang bisa dekat dengan orang tuanya, jadi tugas wawancara ini merupakan Salah satu cara bagaimana anak tersebut bisa sharing dengan ibunya. 

Tak hanya di situ pada penugasan ketiga, Pak Edi menugaskan kita untuk mewawancarai Ayahanda kita. Yang mana kedua penugasan ini menurutku sangatlah berarti dan berkesan baik agar kita lebih dekat dengan orang tua kita.

Kemudian dilanjut pada penugasan keempat dan kelima yaitu penukasan wawancara terhadap tokoh agama non muslim. Menugaskan ini kepada kami agar kami belajar mengenai agama lain yang ada di Indonesia dengan cara langsung terjun ke lapangan dan bertanya langsung kepada tokoh pemuka agama tersebut. Ini adalah hal yang sangat positif dilakukan sebagai rakyat indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama. 

Di sini kami bisa mengenal agama lain dan juga bisa lebih untuk bertoleransi satu sama lain.

Kemudian dilanjut dengan tugas ke-6 yaitu Menulis artikel tentang tradisi menyambut bulan Ramadan yang ada di tempat kita. Tugas ini kita lakukan dengan wawancara terhadap pemuka agama atau tokoh yang ada di sekitar kita.

Pada tugas ketujuh Pak Edi memberikan tugas kita untuk melakukan wawancara kepada anggota Bawaslu atau Komisi Pemilihan Umum. Bebas kita bisa melakukan wawancara di kota manapun yang penting pembahasannya tentang pemilu. Pak Edi menyuruh kita untuk menguras ilmu sebanyak-banyaknya kepada anggota Bawaslu atau KPU demi menambah wawasan kita mengenai pemilu di Tanah Tinggi tercinta kita.

Pada tugas ke-8, kami ditugaskan untuk mewawancarai orang minoritas atau bisa disebut orang yang ekonominya rendah atau bisa disebut lagi dengan orang yang kurang mampu. Dan wawancara kali ini saya berkesempatan untuk mewawancarai Suhendra, remaja 14 tahun yang berjualan kue di halaman salah satu mall di kota Malang. Di situ saya banyak mendapatkan pelajaran dari kisah si Suhendra ini.

Dokpri
Dokpri

Lanjut ke tugas ke-9, Kami mendapatkan tugas untuk mewawancarai guru ngaji kami di masa kecil, guru ngaji yang mengajari kami membaca Alquran mulai dari alif ba ta. 

Penugasan kali ini menurut saya sangat amat spesial dikarenakan guru-guru kita yang mengajari kita membaca Alquran dari kecil merupakan salah satu orang-orang yang paling berjasa dalam kehidupan ibadah kita sebagai umat muslim. Karena apa? Karena merekalah yang mengajarkan kita membaca kitab suci Alquran.

Dan pada akhirnya tibalah kami pada tugas ujian akhir semester. Yakni, Kami mendapatkan tugas untuk memberikan kesan dan pesan kami selama satu semester ini dalam mata kuliah kewarganegaraan di semester dua ini. 

Di sini saya menyampaikan pesan dan kesan saya atas apa yang saya pelajari dan saya alami mereka mata kuliah kewarganegaraan ini. Saya sangat senang sekali dan saya sangat bangga bisa belajar kepada Pak Edi Purwanto titik yang merupakan sosok yang sangat baik dan berjasa di kehidupan saya selama kuliah ini. 

Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan dilancarkan segala urusan beliau Amin Allahumma Amin. Sekian dari tugas akhir kali ini. 

Saya sangat berterima kasih kepada semua pembaca yang telah mengikuti tugas artikel saya mulai artikel pertama hingga artikel ke-10 di semester 2 ini titik semoga sedikit ilmu yang saya share di sini termasuk pengalaman dan cerita, bisa menjadi ilmu yang bermanfaat untuk kedepannya. Sekian sampai jumpa dan terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun