Mohon tunggu...
Ahmad Hifni
Ahmad Hifni Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Founder Madrasah al-Qahwah; Ciputat Cultural Studies. Peneliti pada Moderate Muslim Society (MMS)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inspirasi Ferguson untuk Kebangkitan MU

24 April 2016   21:35 Diperbarui: 24 April 2016   21:38 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada musim 2011-2012 MU bersaing sangat sengit dengan tim sekota, Manchester City. MU gagal menjadi juara Premier League secara dramatis. MU finis di posisi kedua dengan nilai 89, atau hanya kalah rekor memasukkan-kemasukan dari Manchester City sebagai juara. Persaingan MU dan Manchester City pada musim itu berlangsung hingga laga pekan terakhir.

Persaingan MU dan City berlanjut pada musim 2012-2013. Kali ini MU menjadi juara Premier League untuk ke-20 kalinya, sekaligus menjadi tim yang memiliki gelar terbanyak di Premier League setalah berhasil melampaui Liverpool yang memiliki gelar 19. MU berhasil mengumpulkan poin hingga 89, jauh di atas Manchester City yang menjadi runner-up dengan poin 78.

Pada 8 Mei 2013, Alex Ferguson mengumumkan bahwa ia akan pensiun di akhir musim. Ia digantikan oleh David Moyes yang sebelumnya menukangi Everton selama sebelas tahun. Sejak itu, MU hampir tidak mempunyai prestasi yang membanggakan. Bahkan di era Vaan Gaal ini, “Setan Merah” menggelontorkan uang sebesar 255 juta poundsterling atau Rp. 4,8 triliun. Nilai yang terbilang fantastis ini belum berhasil, MU masih di peringkat 5 klasmen Liga dan terancam tidak masuk zona Champions. MU juga tersingkir dari persaingan di Eropa, baik Liga Champions maupun Liga Europa.

Etos warisan Ferguson

Dari berbagai gelar dan prestasi yang diraih MU di era Ferguson, sebenarnya warisan terbesarnya bukanlah banyaknya trofi yang diraih, melainkan etos untuk berjuang tak mengenal lelah. MU bisa mengambil pelajaran dari Ferguson bahwa siapapun pernah terjatuh, tetapi hanya tim terbaik yang mampu bangkit dan kembali merebut tahta. 

Sejarah membuktikan, MU pernah gagal dan selalu menemukan cara untuk bangkit. Ferguson juga pernah dikritik dan mendapatkan tekanan yang besar dari para suporter. Dengan semangat yang tak pernah menyerah dan konsisten dalam permainan maka itulah warisan terbesar Ferguson.


Siapapun yang akan memimpin MU selanjutnya, harus melihat MU sebagai klub besar yang tidak pragmatis pada gelar sesaat sebagaimana banyak terjadi pada klub-klub kaya. Kesuksesan Ferguson menahkodai MU, harus dijadikan inspirasi untuk membawa kejayaan MU di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun