![[1] Kunjungan Industri Kesehatan: Menjejak Dunia Nyata](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/08/12/img-20250812-084525-689aa9d934777c2b743d6152.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Mahasiswa PLP Kel. 42 Mendampingi Puskesmas Petir dalam Kegiatan Imunisasi dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di SDN Petir 1
Kab. Serang, 2/08/2025 – Dalam upaya memperkuat sistem perlindungan kesehatan anak usia sekolah, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan melaksanakan program imunisasi dan pemeriksaan kesehatan gratis yang menyasar siswa SDN Petir 1 Kabupaten Serang.
Program ini merupakan bagian dari strategi preventif pemerintah dalam menekan angka kejadian penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi serta mendeteksi dini masalah kesehatan umum pada anak. Kegiatan yang dilaksanakan secara serentak di berbagai sekolah ini mencakup imunisasi dasar lanjutan, pemeriksaan gigi, pengukuran tinggi dan berat badan, serta pemeriksaan mata dan telinga.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan, kesehatan anak merupakan fondasi penting dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. “Anak yang sehat memiliki kemampuan belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, intervensi dini melalui imunisasi dan pemeriksaan kesehatan sangat penting agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujarnya.
Secara ilmiah, imunisasi terbukti sebagai salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa imunisasi mencegah 3-5 juta kematian setiap tahunnya dari penyakit seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak. Di Indonesia sendiri, cakupan imunisasi dasar lengkap masih menghadapi tantangan, terutama pasca pandemi COVID-19 yang sempat menghambat kegiatan pelayanan kesehatan dasar di sekolah.
Kegiatan ini juga menjadi respons terhadap meningkatnya keluhan kesehatan pada anak usia sekolah, seperti obesitas, gangguan penglihatan, dan masalah kesehatan gigi. Hasil pemantauan status gizi nasional (SSGI) tahun 2023 mencatat bahwa prevalensi anak usia sekolah dengan status gizi kurang maupun lebih mengalami peningkatan signifikan. Pemeriksaan kesehatan secara berkala diperlukan sebagai instrumen pemantauan dan intervensi awal yang tepat.
Kepala Sekolah SD Negeri Petir 1, Bapak Drs. Ahri, M.Pd, menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. “Kami sangat mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap kesehatan peserta didik. Ini menjadi contoh nyata bahwa sinergi antara sektor pendidikan dan kesehatan bisa memberikan dampak positif yang konkret bagi tumbuh kembang anak,” ucapnya.
Para siswa pun tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Selain mendapat manfaat langsung, kegiatan ini juga dilengkapi dengan edukasi gaya hidup sehat yang disampaikan oleh tenaga medis, seperti pentingnya mencuci tangan, menjaga kebersihan makanan, dan rutin berolahraga.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin tahunan. Selain itu, ke depannya akan dikembangkan layanan kesehatan sekolah yang lebih sistematis, termasuk pemetaan status kesehatan siswa berbasis data digital untuk keperluan intervensi jangka panjang.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak Indonesia dapat menikmati hak atas pelayanan kesehatan yang layak, aman, dan berkelanjutan. Perlindungan sejak dini melalui imunisasi dan pemeriksaan kesehatan bukan hanya investasi bagi masa depan individu, tetapi juga bagi ketahanan bangsa secara keseluruhan.
