Mohon tunggu...
Ahmad Haetami
Ahmad Haetami Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiwa

Mahasiswa aktif di Universitas Pamulang Prodi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Hubungan Sastra, Politik dan Ideologi?

6 Juni 2022   01:22 Diperbarui: 6 Juni 2022   01:26 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto; dokumen pribadi

Kalian pasti pernah mendengar apa itu sastra politik dan ideology? Nah, disini saya akan mengulas hubungan antara ketiganya. Sastra memperlihatkan kepada kita ekspresi estetis tentang manusia dan kebudayaan manusia itu sendiri. Di dalamnya mencakup kompleksitas ideologi, politik, kritinisasi, norma hidup,etika, tradisi, pandangan dunia luar, dan variasi-variasi tingkah laku manusia. Dengan kata lain,sastra berbicara tentang tingkah laku manusia di dalam kebudayaannya, disoroti sebagai mahluk sosial, mahluk politik, mahluk kebudayaan, dan mahluk ekonomi. Jadi dapat disimpulkan, bahwa sastra disebut sebagai cerminan dari masyarakat dan zaman, yang secara antropologis merepresentasikan usaha manusia menjawab tantangan hidup dalam suatu masa serta dalam suatu konteks sejarah tertentu.

Definisi sastra sampai saat ini belum memiliki definisi yang disepakati bersama secara universal. Ketika muncul definisi sastra, muncul pula definisi yang baru di tempat lain atau pun diwaktu yang lain. Estetika menjadi unsur terpenting sastra, pada lingkaran estetika ini pun masih diperdebatkan oleh para ahli sastra. 

Secara etimologis sastra berasal dari bahasa sansekerta, kata Sas- dan--Tra yang berarti "alat mengarahkan". Karya sastra selama ini dianggap hanya mengetengahkan atau menceritakan suatu kisah fiksi yang berasal dari pengalaman sangpengarang.

Akan tetapi, tanpa mereka sadari, melalui karya sastranya, pengarang maupun pengair secara tidak langsung menyiratkan pandangan atau ideologinya. Ideologi adalah paham, teori dan tujuan yang dimiliki individu atau konsep yang bersistem yang dijadikan sebagai landasan pendapat yang memberikan arah dan tujuan hidup. Ideologi merupakan seperangkat kepercayaan, sikap, nilai, dan ide yang memberi cirikesadaran kelompok pada suatu masa sejarah tertentu.

Politik erat kaitannya dengan ideologi. Politik adalah hal-hal yang berkenaan dengan tatanegara, urusan yang mencakup siasat dalam pemerintahan negara atau terhadap negara lain dengan cara berpikir taktik. Istilah politik dan ideologi tidak hanya dikenal dan digunakan di ruang lingkup pemerintahan saja, tapi di dalam sastra juga sering digunakan oleh seniman untuk menyampaikan persfektif mereka terhadap fenomena yang ada.

Oleh sebab itu, kita mengenal istilah sastra politik dan ideologi, yakni bagaimana pengarang menyampaikan persfektifnya atau cara pandangannya terhadap hal-hal yang berkenaan dengan pemerintahan suatu negara melalui karya sastra. Jadi, tidak dipungkiri jika karya sastra yang bersifat politik dan ideologi menjadi momok yang sangat ditakuti, terutama pada rezim Orde Baru, karena secara tidak langsung sastra mampu mengungkapkan kebobrokan pemerintahan dan menelanjangi ideologi yang sedang berkuasa.

Apakah sastra, politik, dan ideologi hanya berkaitan dengan sistem pemerintahan dari sudut pandang seorang sastrawan? Jawabannya adalah tidak, karena politik dan ideologi di dalam sastra tidak hanya berorientasi pada politik pemerintahan saja, tapi juga di dalam berbagai bidang.

Sastra membawa muatan dan menawarkan kepada kita suatu corak ideologi atau paham,misalnya paham kebangsaan, yang perlahan-lahan tumbuh dalam kesadaran kita setelah sebuah karya sastra bisa betul-betul dibaca oleh banyak kalangan dan memberi mereka inspirmasi. Apapun maknanya, paham kebangsaan itu kita tangkap, merasuk ke dalam diri, dan melekat menjadi bagian dari hidup kita. Ia enjadi api yang menyala, terutama pada zaman yang sedang bergolak ini.

 

Ideologi merupakan suatu paham, teori, atau seperangkat kepercayaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok tertentu dalam memberikan arah dan tujuan hidup. 

Sedangkan,politik adalah hal-hal yang berkenaan dengan tata negara atau cara berpikir, taktik. Berdasarkan pengertian ini, orang akan berpikir bahwa istilah ideologi dan politik hanya ada di ruang lingkup pemerintahan saja. Tetapi, sebenarnya istilah politik dan ideologi di dalam sastra juga sering digunakan oleh seniman untuk menyampaikan persfektif atau pandangan mereka terhadap fenomena atau peristiwa di dalam pemerintahan yang disampaikan melalui karya sastra merekadalam bentuk tulisan dan sebagian dari mereka atau seniman menggunakan pendekatan teori marxis di dalam tulisannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun