Mohon tunggu...
Ahmad Gufron
Ahmad Gufron Mohon Tunggu... peneliti madya

menulis dan analisa politik, ekonomi dan pertanian, hukum agama islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Curiga sehat, martabat selamat: manajemen hati di era bising

13 Oktober 2025   11:17 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:17 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kecurigaan liar tumbuh subur di tanah gelap. Karena itu, pejabat dan lembaga perlu:

  • Proaktif membuka data (kontrak, perjalanan dinas, keputusan penting) dalam format yang mudah diaudit.
  • Deklarasi konflik kepentingan sebelum rapat dan keputusan strategis.
  • Saluran pelaporan aman bagi masyarakat dan ASN dengan perlindungan pelapor (whistleblower).
  • Hak jawab cepat: ketika isu muncul, respons 24 jam pertama menentukan arah narasi. Diam total memupuk prasangka.

Dengan pola ini, kritik publik tetap tajam, tetapi tidak memalukan; pengawasan ketat, namun tidak menghancurkan harkat. Kita membangun budaya akuntabilitas, bukan budaya mempermalukan.

Hati Tegas, Lidah Beradab

Inti dari manajemen hati adalah keseimbangan: tegas pada pelanggaran, beradab pada manusia. Kecurigaan yang sehat mendorong investigasi dan reformasi; kecurigaan yang liar hanya melahirkan luka sosial dan ketidakpercayaan permanen. Nabi mengingatkan, "Jauhilah prasangka, karena prasangka adalah sedusta-dusta perkataan" (HR. Bukhari-Muslim). Pesan ini bukan untuk melemahkan pengawasan, melainkan untuk menguatkan etika pengawasan.

Mari kita rawat curiga agar tetap waras: peka, tapi tidak mudah terpancing; kritis, tapi tidak sinis; berani, tapi tidak beringas. Ketika hati dikelola dengan baik, kecurigaan berubah dari senjata yang melukai menjadi kompas yang menuntun membawa kita pada kebenaran tanpa mengorbankan martabat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun