Hai sobat perlu kita ketahui bahwa profesi sebagai penengkar benih itu penting, kok bisa ya? Karena dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tidak lepas dari peran penangkar benih yang menyediakan benih yang unggul dan berkualitas untuk mendukung hasil tanaman yang dibudidayakan.Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran tumbuhan dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. Sehingga dapat diartikan penangkar benih adalah orang yang berupaya mengembangbiakan dan pembesaran tumbuhan dengan mempertahankan kemurnian jenisnya.
Dalam produksi benih banyak hal yang harus dipertimbangkan terkait kemurnan benih yang nantinya akan dihasilkan. Salah satu kegiatan penting dalam produksi benih adalah kegiatan isolasi, isolasi sendiri dibagi menjadi isolasi tempat, waktu, dan jarak. Isolasi tempat dalam produksi benih kondisi lingkungan sekitarnya tidak boleh ditemukan tanaman yang satu famili dengan komoditas yang dibudidayakan ataupun tanaman satu famili yang memiliki umur relative sama dengan tanaman C. annuum yang digunakan dalam produksi benih. Kenapa tidak boleh? Karena ditakutkan terjadinya penyerbukan silang oleh tanaman yang masih satu famili dengan tanaman yang sedang dibudidayakan. Sehingga benih yang dihasilkan menjadi tidak murni. Pada tahun 2017 ini produksi benih unggul terus digiatkan hal ini berkaitan dengan pada tahun 2018 ditetapkan sebagai tahun perbenihan oleh Menteri Pertanian. Dalam pengembangan benih terutama benih sayuran merupakan tugas dari lembaga penelitian pemerintah ini yaitu Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Balitsa sendiri berlokasi di desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Balitsa pada mulanya didirikannya sebagai sebuah “Kebun Percobaan” oleh Pemerintahan Belanda pada tahun 1939 dimana lembaga tersebut bernama Prust Trein. Selama beberapa tahun mengalami perubahan nama dan terakhir pada tahun 2002 mendapat perubahan mandat sesuai Keputusan Menteri Pertanian No.74 Kep/OT.240/I/2002, tentang organisasi dan Tata Kerja Balitsa yang terdiri dari Sub bagian Tata Usaha, Seleksi Pelayanan Teknis, Seksi Jasa Penelitian. Balitsa fokus bergerak di bidang penelitian dan pengembangan tanaman sayuran memiliki tugas dan fungsi. Tugas pokok balitsa adalah melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman sayurn. Adapun fungsinya adalah:
- Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi dan laporan penelitian tanaman sayuran;
- Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman sayuran;
- Pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman sayuran;
- Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnin tanaman sayuran;
- Pelaksanaan penelitian penanganan hasil tanaman sayuran;
- Pemberian pelayanan teknis penelitian tanaman sayuran;
- Penyiapan kerjasama informasi dan dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman sayuran;
- Pelaksanaan urusan kepegawaaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan.
Kegiatan produksi benih sayuran adalah salah satu tugas dari Balitsa. Dalam kegiatan produksi benih teknik budidaya yang digunakan dengan sama seperti pada budidaya pada umumnya, hanya saja yang membedakan adalah penggunaan unsur pupuk P yang lebih ditingkatkan. Secara umum langkah dalam produksi benih adalah :
1. Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan penting dalam budidaya tanaman, terutama dilahan lahan tegalan ataupun sawah. Banyak manfaat dari kegiatan ini yaitu seperti dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan juga untuk mengendalikan hama, penyakit, ataupun gulma yang hidup ditanah. Kegiatyan pemupukan dasar juga dilakukan dalam tahap ini.
2. Persemaian Benih
3. Pemasangan Mulsa
4. Penanaman
Dalam penanaman biasanya digunakan jarak ideal dalam budidaya tanaman cabai yaitu 50cm x 60cm atau 60 cm x 70 cm.
5. Pemeliharaan sendiri
Kegiatan Prosesing benih
Buah C. annuum yang sudah melalui sortasi buah kemudian diproses menjadi benih. Serangkaian proses pasca panen dalam produksi benih yaitu meliputi ekstraksi benih, seed treatment, pengeringan benih, dan sortasi benih. Tahapan dalam ekstraksi dari buah segar adalah sebagai berikut:
- Buah C. annuum diberi sayatan di salah satu sisi buah secara membujur menggunakan pisau.
- Setelah itu dilakukan perendaman menggunakan air selama kurang lebih 3 hari 2 malam.
- Biji kemudian direndam dalam air untuk memisahkan biji yang tenggelam dengan biji terapung.
- Biji kemudian diberikan seed treatment berupa fungisida.
- Kemudian dilakukan penegringan di dalam ruang penegering dengan suhu 30°C selama kurang lebih 72 jam.
- Selanjutnya benih yang sudah kering dipisahkan antara benih sehat dengan kotoran dan benih tidak sehat.
- Sedangkan tahapan ekstraksi benih dari buah buah kering adalah sebagai berikut:
- Buah C. annuum yang sudah dipanen dimasukkan dalam amplop berdasarkan kode perlakuan dan ulangan.
- Setelah itu dikeringkan didalam ruang pengering dengan suhu 30°C selama 7 hari.
- Buah yang sudah kering dibelah dan dilakukan pemisahan antara kulit buah dengan benih.
- Dilakukan sortasi untuk memisahkan benih C. annum yang sehat dengan benih hampa dan benih yang berwarna hitam.
- Benih dikeringkan sampai kadar air benih mencapai 9%.
- Benih selanjutnya diuji dan dikemas dalam alumunium foil.