Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wayang Budaya Indonesia yang Diakui Dunia

7 November 2022   05:35 Diperbarui: 7 November 2022   06:55 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tekno.kompas.com/read/2022/11/06/00150047/link-download-twibbon-hari-wayang-nasional-2022-dan-cara-pakainya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera buat kita semua.

Alhamdulillah hari ini masih diberikan kesempatan menulis di Kompasiana, mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua khususnya saya pribadi. 

Kali ini penulis mengambil tema "Wayang budaya Indonesia yang diakui dunia"

Para pembaca dimanapun berada, wayang merupakan budaya asli Indonesia dan sudah ada dari zaman kerajaan. Ini dibuktikan pagelaran wayang selalu dikisahkan sudah ada Jauh sebelum Raden Said atau Sunan Kalijaga sebagai salah satu pencetus untuk dimasukkan dalam bagian alat dakwah. Ini artinya wayang sudah terlebih dahulu ada dibandingkan zaman Raden Said atau Sunan Kalijaga. 

Persebaran wayang hampir di seluruh Indonesia walaupun menggunakan nama yang berbeda-beda, menurut catatan di jendela.Kemdikbud.go.id/v2/kebudayaan wayang di Indonesia berkembang mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, tataran Sunda, atau yang kita sebut Jawa Barat, Jakarta, dan Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan. Artinya hampir di seluruh Indonesia mengenal pertunjukan wayang. 

Masih di dalam jendela.kemdikbud.go.id/v2/kebudayaan ternyata jenis wayang sangat banyak ragamnya mulai dari wayang beber, wayang kulit Betawi, wayang suket, wayang golek, dan berbagai macam jenis yang lainnya. Jenis wayang ini tergantung dari daerah mana berasal seperti contoh wayang beber ada yang dari daerah Pacitan, wayang kulit ada yang dari daerah Betawi dan lain-lain.

Wayang lebih dulu di akui dunia daripada dijadikan Hari Wayang Nasional (HWN)

Baca juga: Do

Menurut catatan yang ada, wayang lebih dulu diakui Unesco untuk ditetapkan sebagai "Masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity" pada 7 November 2003, kemudian masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang dicatat oleh UNESCO untuk kategori "Representative list of the intangible culture heritage of humanity" dengan judul "The Wayang Puppet theater" yang dilaksanakan tanggal 4 November 2008.

Sedangkan di Indonesia hari wayang baru ditetapkan pada tanggal 17 Desember tahun 2018 dengan keputusan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2018, yaitu tentang hari wayang nasional, di mana Hari wayang nasional di putuskan untuk diperingati pada tanggal 7 November setiap tahunnya. Awal pelaksanaan hari wayang pertama kali tanggal 7 November 2019. Hari wayang nasional kemudian disingkat menjadi HWN. 

Dari data tersebut maka ada jeda yang lama dari pemerintah Indonesia dalam menetapkan hari wayang nasional dengan pengakuan UNESCO. UNESCO pada tanggal 7 November 2003 sedangkan pemerintah Indonesia menetapkan hari wayang nasional pada tahun 2018, berarti ada selisih kurang lebih 15 tahun setelah UNESCO menetapkan wayang sebagai warisan dunia, baru kemudian Indonesia menetapkan sebagai hari wayang nasional. 

Di dalam pewayangan ada dua unsur yang sangat penting yaitu wayang dan dalang. Wayang merupakan alat peraga bagi seorang dalang untuk melakukan pertunjukan-pertunjukan, di mana dalam dunia pewayangan pertunjukan-pertunjukan itu diisi dengan suatu nasehat-nasehat kehidupan, yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran bagi masyarakat luas agar berlaku hidup yang baik yang luhur. Karena wayang mepunyai pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, maka wayang pun disebut sebagai seni Edipeniadiluhung yang artinya selain seni di dalamnya mengandung nilai-nilai keutamaan hidup yang dapat dijadikan contoh bagi masyarakat luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun