Pengembangan private island atau semi private memang bisa menjadi salah satu opsi pengembangan wisata di pulau atau lainnya  sehingga sebuah pulau memiliki keunikan tersendiri (island branding) yang membedakan satu pulau dengan pulau lainnya.
Namun pembangunan fisik bangunan yang mewah tidak selamanya bisa memberikan kesan yang abadi karena kesan pada berlibur tercipta bukan dari fisik bangunan namun pada saat kita melakukan kegiatan liburan
Perlu diingat bahwa segala sesuatu yang jarang (scarcity) didapatkan adalah sebuah kemewahan bukan pada barang atau segala sesuatu yang tinggi harganya seperti tas berharga milyar an namun masih tersedia di butik butik di sekitar kita.
Hal-hal yang menjadi perhatian
Mungkin saya bukan satu-satunya yang tidak menduga akan terjadinya gempa di Lombok pada tahun 2018 atau di pulau-pulau lainnya di Indonesia.
Kata 'ternyata' hanya menjadi jawaban setelah terjadinya gempa walau kita sudah menyadari bahwa Indonesia terletak di cincin api dunia.
Pulau yang terpisah dari pulau utama akan lebih sulit ketika hanya transportasi dengan kapal yang ketersediaannya juga tidak sebanyak transportasi darat dan udara dibandingkan pulau utama yang memiliki ukurannya lebih luas dan biasanya juga lebih mudah dalam akses ketika menghadapi sebuah bencana.
Terlebih lagi pulau yang terpisah jauh dengan pulau utama sehingga ada hal hal yang perlu menjadi perhatian sebelum kita mengembangkan wisata di pulau.
Jarang pula dari kita yang ingin mengetahui sejarah dari sebuah pulau yang kita kunjungi terutama dari sisi geologi nya.
Ada baiknya kita juga menyertakan dari sektor geologi yang dapat memberikan masukan yang valid akan laik atau tidaknya mengembangkan wisata atau paling tidak  kita bisa menyiapkan sistem evakuasi yang terintegrasi apabila terjadi gempa atau keadaan darurat lainnya.
Penyediaan fasilitas kesehatan yang lengkap dengan tenaga medis yang memiliki kualifikasi juga harus tersedia di pulau yang ingin dikembangkan.