Mohon tunggu...
Ahmad Burhanudin
Ahmad Burhanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fastabiqul khairat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Secarik Kisah dari Kelompok KKN 158 untuk Desa Suci

28 Agustus 2022   12:35 Diperbarui: 28 Agustus 2022   12:44 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

9 Juli 2022 menjadi awal bagi kami mahasiswa mahasiswi universitas se-Jember. Peserta KKN sudah terbagi rata setiap kelompoknya. Kelompok KKN 158 bertempat di Desa Suci, Kecamatan Panti. Beranggotakan 10 mahasiswa dari 4 Perguruan Tinggi, Universitas Jember, Universitas dr. Soebandi, IAI Al-Qodiri, dan STIE Mandala. 

Sebanyak 14 hari kami memiliki waktu untuk saling mencari dan mengenal satu sama lain serta mengerti desa sebelum penerjunan di tanggal 23 Juli 2022. 

Dalam waktu 14 hari tersebut kami saling mengenal satu sama lain secara daring dan luring, meninjau desa secara langsung serta melihat calon tempat tinggal kami yang dikenal saat ini dengan posko KKN 158. 

Keadaan posko yang merupakan rumah kosong tanpa lampu serta ditutupi oleh debu dapat disulap menjadi tempat tinggal yang layak oleh perangkat desa dalam waktu kurang dari 24 jam.

Pelepasan pun dimulai melalui prosesi apel pada 23 Juli 2022. Dihadiri oleh Bupati Jember beserta jajarannya, perwakilan 13 Perguruan Tinggi se Jember serta seluruh peserta KKN Kolaboratif. Alun alun Kabupaten Jember menjadi tempat pelepasan kami mahasiswa KKN Kolaboalratif. 

Prosesi pelepasan ditutup dengan penerbangan burung merpati dan balon. Kami Kelompok KKN 158 langsung tancap gas menuju Desa Suci setelah prosesi pelepasan selesai. Sepanjang 14 km perjalanan kami tempuh selama 30 menit dari Alun-alun Kabupaten Jember.


Minggu pertama petualangan KKN kami pun dimulai. Survey pertama kali kami menuju daerah Gunung Pasang. Potensi pariwisata Desa Suci dengan keindahan kebun serta bunga dengan akhir perjalanan sungai yang bersih dan indah. Kami menikmati indahnya sungai serta dinginnya air di Gunung Pasang. 

Selepas dari Gunung Pasang kami berniat melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Tancak, namun akses jalan yang kurang memadai dan harus menempuh perjalanan dengan jalan kaki sejauh 3 km serta kondisi geografis yang menanjak membuat kami mengurungkan niat karena keterbatasan kami yang tidak ada persiapan. Akhirnya kembali lah kami menuju posko di hari itu. 

Awal minggu kami banyak diisi dengan survey daerah dan koordinasi dengan perangkat desa, khususnya verivikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Perangkat desa sangat mendukung program kerja DTKS karena membantu untuk mencocokan data masyarakat desa yang membutuhkan bantuan sosial dan yang sudah dirasa mampu sehingga bantuan sosial dapat dihentikan.

Rabu 27 Agustus 2022 kami ikut serta membantu pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Balai Desa Suci. Karena kami terdiri dari program studi yang berbeda, maka kami membagi tugas sesuai dengan kapasitas masing-masing. Ada yang bertugas menjadi vaksinator, screening kesehatan, menjaga daftar hadir, wawancara dengan pihak terkait, serta mengawasi bagian observasi. 

Dua hari kemudian kami berkunjung ke salah satu UMKM di Desa Suci yaitu Darmo Mushroom. UMKM tersebut berfokus pada penjualan jamur tiram, namun mereka juga menjual media tanam siap pakai atau biasa disebut baglog. Proses produksi dari awal hingga pasca panen dilaksanakan sendiri oleh pemilik usaha Mas Darul dibantu dengan saudaranya Mas Koko. Target pasar mereka pun sudah jelas, sehingga hasil panen selalu terjual habis.

Pada akhir minggu pertama kami menjajal potensi wisata yang ada di Desa Suci yang bertepatan di Klepuh bernama air terjun dukuh klepuh. Perjalanan kami tidak berjalan mulus karena struktur jalan berbatu kami lalui dengan kondisi geografis yang tidak rata. Motor kami dipacu naik turun gunung dengan permukaan jalan yang berbatu. Namun semangat kami berhasil mengalahkan hambatan yang ada. Kami dapat merasakan nikmat indahnya alam sembari dijatuhi oleh guyuran air terjun dukuh klepuh.

Dokpri
Dokpri

Hal yang kami tunggu-tunggu pun terjadi, aplikasi DTKS akhirnya dirilis. Maka pada Senin minggu kedua kami mulai survey verifikasi dan validasi data masyarakat Desa Suci sejumlah lebih dari 2400 KK yang terdaftar. Dimulai dari RW 1 dan dibagi tiap RT nya kami melakukan wawancara ke warga desa untuk bisa mendapatkan haknya. 

Disamping program DTKS kami juga melaksanalan program kerja yang lain. Salah satunya adalah sosialisasi dan pelatihan Urea Molasses Block (UMB) sebagai suplemen ternak yang ruminansia. Mengapa pada sektor ternak? Karena menurut beberapa perangkat dan tokoh desa, sektor peternakan akan mulai dikembangkan karena pada sektor pertanian potensial pemberdayaan bagi masyarakat desa sudah berkurang karena mayoritas lahan bukan milik masyarakat Desa Suci. 

Minggu malam 14 Agustus 2022 kami melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan UMB di Balai Desa Suci yang dihadiri oleh 14 orang perwakilan dari kelompok ternak. Antusias kelompol ternak sangat tinggi sehingga forum terasa hidup dengan sharing ilmu tentang peternakan.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Selain program kerja pelatihan dan sosialisasi pembuatan UMB, Ada 2 program kerja lagi yang kami laksanakan, yaitu Sosialisasi Strategi Marketing dengan Produksi Ladrang serta Donasi Buku dan Rak (Dobrak). Program Sosialisasi Strategi Marketing diawali dengan kami belajar produksi ladrang dengan salah satu warga di Desa Suci. Setelah kami berhasil membuat ladrang dengan berbagai varian, kami merencanakan untuk sosialisasi kepada anggota PKK Desa Suci. Sosialisasi dilaksanakan Selasa 23 Agustus 2022 di Balai Desa. 

Sosialisasi ditujukan sebagai salah satu cara untuk menambah penghasilan khususnya bagi ibu-ibu. Sedangkan program Dobrak dimulai dari penyebaran pamflet donasi buku dan rak untuk kebutuhan rumah baca di Desa Suci yang difokuskan untuk anak-anak dan ibu-ibu. Hingga saat ini sudah terkumpul beberapa buku yang akan disalurkan kepada desa di hari terakhir kami KKN tanggal 26 Agustus 2022.

Dokpri
Dokpri

Tidak terasa selama 35 hari kami melaksanakan kegiatan KKN, banyak hal yang kami temui baik internal kelompok dan eksternal. Kami berasal dari instansi yang berbeda namun dapat dekat sedekat keluarga tanpa melihat almamater kami. Asal daerah yang berbeda juga bukan penghalang bagi kami untuk mengenal Desa Suci. Semangat dan kompak selalu kami junjung demi melancarkan kegiatan kami. 

Tidak ada kata lelah bagi kami untuk melakukan verifikasi DTKS, tidak ada kata lelah bagi kami untuk mengembangkan potensi Desa Suci, dan tidak ada kata-kata yang bisa diungkapkan untuk keindahan alam di Desa Suci. Akhir KKN bukan akhir dari silaturahmi kami, sukses selalu untuk kami dan terus maju Desa Suci.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun