Mohon tunggu...
Ahmad Fadhil Rizki
Ahmad Fadhil Rizki Mohon Tunggu... Dosen

Praktisi Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merdeka dalam Naungan Al-Qur'an: Refleksi HUT RI ke-80 ditengah Problematika Bangsa

16 Agustus 2025   19:09 Diperbarui: 16 Agustus 2025   19:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HUT RI ke-80 (https://images.app.goo.gl/y3LdHSwzLkDya2oZ8)

 Penulis: Ahmad Fadhil Rizki, M.H 

OPINI - Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, kita kembali memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Delapan dekade telah berlalu sejak proklamasi dikumandangkan, momen yang membebaskan bangsa dari penjajahan. Kemerdekaan ini adalah anugerah yang harus disyukuri, dijaga, dan diisi dengan karya terbaik demi kemajuan bangsa.

Dalam Al-Quran, kemerdekaan sering diartikan sebagai transformasi dari kegelapan menuju cahaya, dari kebodohan menuju ilmu, dan dari penindasan menuju keadilan. Allah SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 1:

Artinya: "Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji."

Ayat ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah petunjuk untuk keluar dari kegelapan menuju cahaya. Kegelapan mencakup kebodohan, kesesatan, kemiskinan, penindasan, dan segala keburukan. Cahaya adalah ilmu, kebenaran, keadilan, kesejahteraan, dan segala kebaikan.

Namun, setelah 80 tahun merdeka, kita masih menghadapi berbagai problematika yang menghambat kemajuan bangsa. Korupsi, ketidakadilan, kemiskinan, kesenjangan sosial, intoleransi, dan kerusakan lingkungan adalah beberapa tantangan nyata yang harus kita hadapi. Apakah kita benar-benar merdeka jika masih ada saudara sebangsa yang hidup dalam kemiskinan dan ketidakadilan? Apakah kita merdeka jika korupsi merajalela dan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara?

Kemerdekaan yang hakiki bukan hanya terbebas dari penjajahan fisik, tetapi juga dari belenggu hawa nafsu, ketidakadilan, dan segala bentuk keburukan dalam diri dan masyarakat. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 128:

Artinya: "Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan."

Ayat ini mengingatkan bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang bertakwa dan berbuat kebaikan. Dengan takwa dan amal saleh, kita dapat membebaskan diri dari hawa nafsu dan meraih kemerdekaan yang hakiki.

Sebagai bangsa yang merdeka, kita memiliki tanggung jawab untuk mengisi kemerdekaan ini dengan solusi dan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Kita harus meningkatkan kualitas diri, berpartisipasi aktif dalam pembangunan, serta menjaga persatuan dan kesatuan, diantaranya adalah:

  • Tingkatkan kualitas pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberantas kebodohan.
  • Kembangkan ekonomi kerakyatan yang adil dan berkelanjutan, serta berantas kemiskinan dan kesenjangan sosial.
  • Tegakkan hukum secara adil dan tanpa pandang bulu, serta berantas korupsi dan mafia hukum.
  • Jaga kelestarian lingkungan hidup, serta cegah kerusakan alam dan bencana.
  • Perkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama, serta cegah konflik dan perpecahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun